TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Direktur Taman Jingga, Ipa Zumrotul Falihah, mengkritisi pola asuh anak setelah terjadinya kasus tragis kematian seorang remaja 13 tahun yang diduga menjadi korban geng motor di Jalan Letjend Mashudi, Kecamatan Cibeureum, Minggu 22 September 2024.
Ipa menyoroti pentingnya peran orangtua dalam mengasuh anak dan mengingatkan bahwa pola asuh yang buruk dapat berdampak negatif terhadap perkembangan anak.
“Prihatin tentunya dengan kejadian meninggalnya anak remaja pelajar SMP yang terindikasi korban geng motor. Ini PR kita bersama untuk mencegah kejadian serupa berulang,” ujarnya kepada Radar, Senin (23/9/2024).
Baca Juga:Pengungkapan TPPU Narkoba Rp 2,1 Triliun: Bandar Kendalikan Jaringan dari Balik Jeruji, Polri Sita Aset MewahJurnalis Radar Tasikmalaya Beri Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar pada Kegiatan Pers Mahasiswa Unsil
Ipa juga mengecam keras tindakan pelaku yang menganiaya korban hingga meninggal dengan luka parah di kepala.
“Terlepas pelakunya orang dewasa ataupun sesama remaja yang dalam UU Perlindungan Anak masuk kategori anak, ini sungguh menyedihkan,” tegasnya.
Namun, Ipa menilai masalah ini lebih kompleks dari sekadar aksi geng motor. Ia menyoroti pola asuh yang memungkinkan seorang anak remaja berusia 13 tahun berkeliaran di malam hari dan bahkan menggunakan motor, padahal jelas melanggar undang-undang lalu lintas.
“Kok bisa anak remaja umur 13 tahun berkeliaran tengah malam dan dikasih motor? Sudah jelas ada undang-undang lalu lintas, dan anak di bawah umur tentu belum memenuhi syarat sebagai pengendara motor, baik dari segi usia maupun stabilitas emosional,” ulasnya.
Lebih lanjut, Ipa menekankan pentingnya pengawasan dan pengasuhan yang tepat bagi anak remaja. Masa remaja, menurutnya, adalah masa transisi yang memerlukan bimbingan dan arahan dari orangtua.
“Pengasuhan anak remaja memerlukan keterampilan khusus, mulai dari komunikasi yang baik hingga pengasuhan yang tepat untuk mengarahkan mereka pada kegiatan positif,” katanya.
Ipa juga menyoroti peran lingkungan dalam membentuk perilaku remaja.
“Kenakalan remaja hingga kebrutalan mereka bukan semata salah geng motor, tetapi juga ada peran orangtua yang memungkinkan hal ini terjadi,” jelasnya.
Baca Juga:CBR Series Melaju Kencang: Astra Honda Racing Team Dominasi Podium ARRC Sepang 2024Ada 48,6 Persen Pemilih Tak Bertuan di Kota Tasikmalaya Versi Survei LSI Denny JA!
Sebagai solusi, Ipa mengajak para orangtua untuk lebih memperhatikan pola asuh anak, terutama dalam hal pengawasan dan pendidikan di rumah.
“Pencegahan kenakalan remaja, termasuk geng motor, harus dimulai dari rumah dengan konsep parenting yang baik,” tambahnya.