TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Suasana duka masih menyelimuti keluarga Ghazwan Ghaisani (14), pelajar madrasah tsanawiyah yang meninggal dunia di Jalan Letjen Mashudi, pada Minggu dini hari, 23 September 2024.
Orang tua korban minta polisi segera mengungkap kasus yang menimpa anaknya sebab ia diduga menjadi korban keberingasan geng motor.
Polisi dan tim forensik telah melakukan otopsi di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung dan selanjutnya jenazah korban dibawa ke rumah duka di Pelang Kecamatan Cipedes pada Minggu malam 22 September 2024.
Kedatangan ambulans yang membawa jenazah almarhum disambut isak tangis keluarga.
Baca Juga:Bisa Berubah, Survei Elektabilitas Pasangan Calon Bukan Hasil Penghitungan Suara Pilkada Kota TasikmalayaPertarungan Resmi Dimulai, 5 Pasangan Calon Bersaing di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024
Setelah disholatkan, jenazah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ciroay yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah duka. Pemakaman dihadiri oleh ratusan warga.
Mulai dari keluarga, kerabat dan orang-orang-orang dekat almarhum.
Ayah korban, Eris Heri Wahyudi tidak menyangka anak kesayangannya akan ‘pergi’ di usia yang masih sangat belia. Apalagi meninggalnya Ghazwan tergolong tragis dengan luka parah di bagian kepala.
“Sangat tidak menyangka anak saya meninggal dengan cara seperti ini,” ungkapnya usai pemakaman.
Sebelum kejadian, pada Sabtu malam 21 September 2024, sekitar pukul 23.00 WIB, korban sempat menemui Eris di Pasar Cikurubuk dan meminta uang.
Malam itu ia mengaku tak ada firasat bahwa pertemuan itu akan jadi yang terakhir kali dengan sang anak.
Ghazwan mengalami insiden maut di Jalan Letjen Mashudi pada Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.
“Dia baru saja minta uang ke saya sekitar jam 11 malam,” katanya.
Baca Juga:100 Pelajar-Mahasiswa "Dikurung" di Hotel Oleh Bawaslu Kota TasikmalayaMobil Daihatsu Sigra Terjun ke Jurang di Jalur Gentong Tasikmalaya
Dari luka serius yang dialami Ghaizan, berbagai pihak menduga bahwa anak tersebut menjadi korban keberingasan geng motor. Eris pun meminta pihak kepolisian bisa mengungkap dan mengusut kasus meninggalnya sang anak.
“Jika memang anak saya dianiaya, pelakunya harus segera ditangkap,” ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, Kota AKP Herman Saputra, menerangkan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait insiden maut tersebut. Petugas belum bisa memastikan Eris korban penganiayaan atau kecelakaan lalu lintas.
“Masih dalam penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Ghazwan Ghaisani membonceng temannya saat mengalami kejadian tersebut. Teman korban kondisinya selamat namun menderita luka-luka dan perlu mendapat penanganan medis.