MADRID, RADARTASIK.ID – Real Madrid kembali menunjukkan performa luar biasa dengan menghancurkan Espanyol dalam laga yang diwarnai dengan permainan energik ala rock and roll, seperti yang diinginkan oleh pelatih mereka.
Kemenangan besar dalam pertandingan Real Madrid vs Espnayol ini menegaskan dominasi Los Blancos di La Liga, memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka menjadi 38 pertandingan, sejak kekalahan terakhir di Metropolitano setahun yang lalu.
Espanyol yang sempat memimpin lebih dulu akhirnya harus menyerah setelah tekanan tak henti-henti dari Real Madrid, terutama setelah Vinicius Junior masuk ke lapangan dan memberi dampak signifikan.
Baca Juga:Berkat Batik Ecoprint, 2 Siswi SMA Al Muttaqin Kota Tasikmalaya Melaju ke Final Festival Kewirausahaan SiswaMenghadapi Tantangan Digital, SPS Dorong Kesetaraan Media Arus Utama dan Digital
Carlo Ancelotti sebelumnya menyatakan bahwa gaya permainan cepat dan penuh risiko sangat disukai oleh para penggemar di Santiago Bernabeu.
Meskipun Ancelotti tidak menurunkan Vinicius sejak awal, Real Madrid tetap tampil solid dan memuaskan.
Dengan formasi 4-3-3 yang menyerang, mereka menunjukkan permainan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Federico Valverde berperan sebagai jangkar, sementara Arda Guler beroperasi di sayap kanan.
Kehadiran Luka Modric di lini tengah juga memberikan pengaruh besar, dengan umpan-umpan pendek dan panjang yang terukur serta kontribusinya dalam bola mati.
Walaupun Real Madrid tampil dominan, mereka belum mampu mencetak gol di babak pertama.
Peluang emas datang melalui Kylian Mbappe sebanyak tiga kali, dengan dukungan dari Guler, Rodrygo, dan Modric, tetapi kiper Espanyol, Joan García, tampil luar biasa.
Baca Juga:Tingkatkan Efisiensi Pemasaran: Panduan Memulai Marketing AutomationHUT 78 SPS dan Perayaan 25 Tahun UU Pers: Refleksi Perjalanan Pers di Indonesia
Penjaga gawang muda tersebut dengan tenang menggagalkan berbagai peluang, termasuk tembakan keras dan serangan yang menyilang, memberikan rasa aman bagi timnya.
Espanyol, yang awalnya tertekan, perlahan mulai bangkit dan menutup babak pertama dengan lebih percaya diri setelah perubahan taktik dari Manolo Gonzalez.
Dengan mengubah formasi menjadi 4-4-2, Espanyol berhasil merebut lebih banyak bola di lini tengah dan sempat mengancam lewat tembakan dari jarak jauh oleh Puado, meski gagal membuahkan gol.
Meski demikian, Espanyol berhasil bertahan dengan hasil imbang 0-0 hingga turun minum, berkat permainan solid dari gelandang-gelandangnya, Kral dan Jofre, yang didukung oleh Pol Lozano di lini tengah.