Rumah Cerita Kita Bantu Anak Muda Hadapi Tekanan Hidup

rucita
Yayasan Rumah harapan Kita (RHK) membuka proyek sosial bernama Rumah Cerita Kita (RUCITA) gelar Talkshow dan Self Help Group di Graha Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya. Minggu (22/9/24). (Ayu Sabrina / Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Yayasan Rumah Harapan Kita (RHK) resmi meluncurkan proyek sosial bertajuk Rumah Cerita Kita (RUCITA) sebagai solusi untuk membantu anak muda menghadapi tekanan hidup yang semakin kompleks.

Pada Minggu 22 September 2024, sebanyak 113 peserta berusia 15-25 tahun mengikuti kegiatan Psychological First Aid serta diskusi mengenai Peer Pressure dan Personal Growth di Graha Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.

Acara tersebut juga dilanjutkan dengan sesi Self Help Group (SHG) atau kelompok swabantu.

Baca Juga:Jurnalis Radar Tasikmalaya Beri Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar pada Kegiatan Pers Mahasiswa UnsilCBR Series Melaju Kencang: Astra Honda Racing Team Dominasi Podium ARRC Sepang 2024

Ketua pelaksana program RUCITA, Andrian Setiawan, menjelaskan bahwa proyek ini dirancang untuk memberikan pendampingan kesehatan mental bagi anak muda yang tengah bergulat dengan berbagai persoalan hidup.

“Rucita ini bergerak untuk pendampingan kesehatan mental. Event SHG ini, seperti konseling tetapi berbentuk dalam kelompok. Mengumpulkan orang-orang yang memiliki permasalahan yang sama,” ujarnya.

Materi yang diberikan dalam acara tersebut meliputi Psychological First Aid (PFA), yaitu bentuk pertolongan pertama pada isu kesehatan mental yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif stres dan mencegah gangguan mental lebih lanjut akibat situasi krisis.

Selain itu, peserta juga dibekali dengan wawasan tentang peer pressure, yakni tekanan dari teman sebaya untuk melakukan aktivitas yang tidak diinginkan, serta personal growth, atau proses peningkatan kualitas individu secara holistik, mencakup aspek fisik, mental, emosional, sosial, hingga spiritual.

Andrian menambahkan, masalah kesehatan mental di kalangan anak muda perlu mendapat perhatian serius. Menurutnya, generasi ini memiliki potensi besar untuk menjadi produktif jika mental mereka sehat dan jiwa mereka bahagia.

“Kita mengambil permasalahan yang dialami Gen Z atau anak muda. Keresahan mereka tidak jauh dari tekanan Peer Pressure, tetapi kami juga menambahkan ada Personal Growth, dampak positifnya akan permasalahan itu. Di dalam itu juga kami menyediakan pendampingan psikologi, menyelesaikan masalah seperti apa,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa kebahagiaan sejati tidak perlu dicari dari luar diri.

Baca Juga:Ada 48,6 Persen Pemilih Tak Bertuan di Kota Tasikmalaya Versi Survei LSI Denny JA!Hasil Survei LSI Denny JA: Ivan Melesat, Ditempel Viman, Dibayangi H Yusuf, Hj Nurhayati, dan Yanto Oce

“Bahagia adalah untuk diri sendiri sehingga tidak membutuhkan pengakuan orang lain. Tidak membanding-bandingkan, nyaman dengan apa yang dimiliki, menerima apa pun kondisi yang dihadapi, dan tidak terlalu peduli dengan omongan orang adalah kunci bahagia,” jelas Andrian.

0 Komentar