Kelompok Tani Balad Sangkur Dorong Anak Petani Jadi Cerdas melalui Program Edukasi Gratis

balad hutan belakar bertani di bersama kelompok tani balad sangkur
Anak-anak belajar menyiapkan bahan dasar untuk menanam yaitu tanah kompos pada Minggu 22 September 2024. (Anto Sugiarto / Radartasik.id)
0 Komentar

BANJAR, RADARTASIK.ID – Mengisi waktu libur sekolah, anak-anak di lingkungan Sukamanah RT 01 RW 18 Kelurahan/Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, mengikuti kegiatan belajar sambil bermain yang diselenggarakan oleh Kelompok Tani Hutan Balad Sangkur.

Program ini bertujuan untuk mewujudkan anak-anak petani yang cerdas dan berwawasan luas.

Kegiatan ini melibatkan anak-anak dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari usia PAUD, SD, hingga SMP.

Baca Juga:Jurnalis Radar Tasikmalaya Beri Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar pada Kegiatan Pers Mahasiswa UnsilCBR Series Melaju Kencang: Astra Honda Racing Team Dominasi Podium ARRC Sepang 2024

Mereka dengan antusias mengikuti aktivitas yang dikemas dengan permainan, olahraga, pembelajaran, hingga memanen hasil sayur-sayuran.

Ketua Kelompok Tani Hutan Balad Sangkur, Taufik, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Minggu sebagai upaya untuk memberikan ilmu tambahan kepada anak-anak di luar pendidikan formal.

“Kegiatan anak petani cerdas dilaksanakan setiap hari Minggu, dengan harapan mereka memiliki ilmu,” ujarnya, Minggu 22 September 2024.

Menurut Taufik, pendidikan tidak hanya diperoleh di sekolah. Program ini dirancang agar anak-anak bisa menambah pengetahuan dan wawasan mereka dengan kegiatan seperti membaca, menulis, pengenalan komputer, dan belajar pertanian.

“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya mengentaskan kemiskinan. Agar anak-anak bisa pintar, cerdas, dan menambah wawasan,” tambahnya.

Program ini telah berjalan selama tiga bulan dan diikuti oleh 34 anak dari berbagai jenjang pendidikan, tanpa dipungut biaya.

Meskipun sebagian besar anak-anak tersebut tetap bersekolah seperti biasa, Taufik menyoroti adanya beberapa anak yang tidak sekolah karena pemikiran orang tua mereka yang menganggap pendidikan kurang penting.

Baca Juga:Ada 48,6 Persen Pemilih Tak Bertuan di Kota Tasikmalaya Versi Survei LSI Denny JA!Hasil Survei LSI Denny JA: Ivan Melesat, Ditempel Viman, Dibayangi H Yusuf, Hj Nurhayati, dan Yanto Oce

“Ya, karena orang tua mereka bekerja sebagai buruh tani, bukan petani. Sehingga harus disadarkan, dan alhamdulillah sudah ada yang mengerti kalau pendidikan itu sangat penting,” jelasnya.

Kegiatan Anak Petani Cerdas merupakan bagian dari program edukasi Kelompok Tani Hutan Balad Sangkur, yang melibatkan para relawan sebagai tenaga pengajar.

Para relawan ini tidak digaji, tetapi secara sukarela memberikan pengetahuan mereka kepada anak-anak sesuai dengan usia dan keahlian masing-masing.

“Harapannya, semua bisa menyadari betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka (anak-anak),” tutup Taufik. (Anto Sugiarto)

0 Komentar