TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kinerja Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tasikmalaya kini berada dalam sorotan, setelah laporan terbaru menunjukkan bahwa target retribusi parkir belum tercapai.
Meskipun telah ada berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan daerah, sejumlah masalah seperti kurangnya pengawasan dan manajemen yang tidak efektif menyebabkan pendapatan dari retribusi parkir stagnan.
Aktivis Mahasiswa Tasikmalaya, Dikri Rizki Ramadhan, memandang hal tersebut berpotensi mengganggu layanan publik dan pengembangan infrastruktur kota. Ia mendesak pihak berwenang untuk segera mengambil langkah perbaikan.
Baca Juga:Jurnalis Radar Tasikmalaya Beri Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar pada Kegiatan Pers Mahasiswa UnsilCBR Series Melaju Kencang: Astra Honda Racing Team Dominasi Podium ARRC Sepang 2024
“Penting bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk mencari solusi agar retribusi parkir bisa tercapai, seperti meningkatkan manajemen parkir dan menyediakan alternatif transportasi,” ungkapnya.
Menurut mahasiswa Pascasarjana Administrasi Negara di STIA YPPT Priatim itu, bakal ada enam hal yang terjadi jika target retribusi pada tahun 2024 tidak tercapai.
Pertama, Kekurangan Pendapatan. Ia menjelaskan retribusi parkir merupakan salah satu sumber pendapatan daerah. Jika tidak tercapai, anggaran untuk infrastruktur dan layanan publik bisa terpengaruh.
Kedua, kemacetan akan sering terjadi. Dikri menyebut tanpa pengaturan yang efektif, lebih banyak kendaraan akan memarkir sembarangan, meningkatkan kemacetan di pusat kota.
“Padahal jika Dishub lebih teliti dan apik, itu akan membuat pendapatan yang gemuk. Banyak lahan parkir di kota Tasikmalaya ini yang mungkin belum dikondisikan oleh dishub,” terangnya.
Ketiga, berdampak pada lingkungan. Menurutnya peningkatan jumlah kendaraan yang berputar mencari tempat parkir dapat meningkatkan emisi dan polusi udara.
Keempat, kesulitan dalam Perencanaan Kota: Pengurangan pendapatan dapat mempersulit pemerintah daerah dalam merencanakan dan mengelola pengembangan kota.
Baca Juga:Ada 48,6 Persen Pemilih Tak Bertuan di Kota Tasikmalaya Versi Survei LSI Denny JA!Hasil Survei LSI Denny JA: Ivan Melesat, Ditempel Viman, Dibayangi H Yusuf, Hj Nurhayati, dan Yanto Oce
Kelima, Kualitas Layanan Menurun. Dengan pendapatan yang menurun, layanan publik lainnya bisa terpengaruh, seperti pemeliharaan jalan atau fasilitas umum.
“Setiap hari jalan semakin padat karena banyak parkir liar yang menjadi jadi. Di tiap titik tempat lokasi seperti toko-toko yang ada di kota Tasikmalaya, bisa jadi lahan alternatif Dishub agar pendapatan retribusi bisa mencapai target,” sebut Dikri.
Keenam, akan memengaruhi persepsi publik. Masyarakat mungkin merasa tidak puas jika layanan tidak memadai akibat kurangnya pendapatan dari retribusi parkir.