Langkah Sederhana Memulai Marketing Automation
Ketika tujuan utama penggunaan marketing automation sudah terpikirkan, maka langkah selanjutnya untuk memulai dengan langkah sederhana berikut.Identifikasi tugas yang ingin diotomatisasi
Penggunaan marketing automation dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis, dengan demikian kamu perlu mengidentifikasi tugas apa saja yang ingin diotomatisasi.
Kita ambil salah satu contoh pemilihan aplikasi sesuai skenario berikut:
Sebuah perusahaan mengoperasikan bisnisnya secara online. Mereka merasa kurang produktif dalam mengembangkan produk karena terlalu fokus pada tugas repetitif. Tugas-tugas pemasaran itu meliputi: mengumpulkan data interaksi pelanggan dari berbagai saluran pemasaran, mengunggah konten kampanye ke beberapa akun media sosial secara rutin, proses memperbarui stok serta menjawab pesan pelanggan terkait konfirmasi pembayaran dan ekspedisi harus mereka lakukan secara manual.
Baca Juga:HUT 78 SPS dan Perayaan 25 Tahun UU Pers: Refleksi Perjalanan Pers di IndonesiaSurvei Pilkada Kota Tasikmalaya 2024: Memahami Preferensi dan Aspirasi Warga, Calon Harus Tahu
Dari skenario tersebut, apakah kamu sudah mendapat gambaran? Sekarang carilah tugas apa saja yang perlu kamu otomatiskan dalam bisnismu?
Memilih alat marketing automation yang pas untuk bisnis
Ketika bisnis sudah mengidentifikasi tugas repetitif yang ingin diotomatiskan maka langkah selanjutnya adalah memilih alat yang pas. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, ada beberapa rangkaian software utama dalam marketing automation.
Jika kita mengambil contoh yang sama dengan skenario sebelumnya, maka solusi yang tepat adalah sebagai berikut:
- Mengimplementasikan software CRM seperti Kommo, salesforce, atau Barantum untuk merekam secara langsung interaksi pelanggan dari berbagai channel pemasaran ke dalam satu platform.
- Menggunakan social media management tool seperti Hootsuite atau Buffer untuk menjadwalkan waktu unggah konten pemasaran di masing-masing akun media sosial, sehingga kamu hanya perlu fokus untuk membuat isi konten yang berkualitas.
- Menggunakan inventory management tools seperti Hashmicro dan Netsuite untuk memperbarui stok secara otomatis dan pemberitahuan untuk restock ketika stok sudah mulai sedikit.
- Menggunakan message automation seperti chatbot whatsapp, atau email marketing tool untuk secara otomatis menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan pelanggan seperti ketersediaan stok, konfirmasi pembayaran dan status pengiriman barang.
Masing-masing aplikasi tersebut dapat dipilih berdasarkan skala bisnis, karena mereka menawarkan beberapa paket untuk menyesuaikan kebutuhan budget pelanggan. Sehingga, kamu tidak perlu khawatir jika memiliki dana pemasaran yang terbatas.