Adapun teknik yang digunakan untuk motif pulau adalah Heat Transfer Printing (HTP), yang membuat motif tersebut tampil dengan lebih hidup.
Jenal menambahkan bahwa keberhasilan kedua siswinya ini tidak terlepas dari program pendidikan Multiple Intelligence atau Kecerdasan Majemuk yang diterapkan di SMA Al Muttaqin.
Setiap siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan bakat dan potensi mereka, dengan bimbingan penuh dari sekolah agar kemampuan mereka dapat diasah secara maksimal.
Baca Juga:Menghadapi Tantangan Digital, SPS Dorong Kesetaraan Media Arus Utama dan DigitalTingkatkan Efisiensi Pemasaran: Panduan Memulai Marketing Automation
Saat ini, Kemendikbud Ristek menargetkan agar setiap siswa berprestasi dapat meraih Beasiswa Indonesia Maju (BIM), yang memungkinkan mereka melanjutkan pendidikan tinggi secara gratis.
Pihak sekolah pun berharap Amrina dan Keila dapat meraih juara, seperti tradisi yang telah mereka jaga selama ini, serta mendapatkan BIM.
Jenal menyatakan bahwa sekolah mereka mengusung slogan Sekolah Para Juara, di mana siswa diharapkan berprestasi di berbagai bidang.
Dengan dukungan dari sekolah dan inovasi yang mereka ciptakan, Amrina dan Keila siap mengharumkan nama sekolah serta membawa batik ecoprint mereka ke panggung nasional di babak final Fiksi 2024. (Fitriah Widayanti)