TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pegawai outsourcing Pemkot Tasikmalaya yang sempat dikagetkan dengan saldo dana pensiun Rp 7,8 miliar kini sudah mendapat jawaban. Saat ini saldo itu pun menjadi normal yakni Rp 97 ribu seperti rekan-rekannya.
Pegawai bernama Ipin Tasripin (42) itu menjelaskan bahwa dirinya sudah melakukan konfirmasi ke pihak bank. Supaya dia bisa mendapatkan jawaban atas anomali yang terjadi pada saldo dana pensiunnya. “Hari Sabtu saya sudah ke Bank,” ungkapnya kepada Radar, Selasa (17/9/2024).
Secara umum dirinya mendapat penjelasan bahwa ada kesalahan teknis di sistem aplikasi dana pensiun itu. Salah satunya berkaitan dengan peralihan aplikasi yang dilakukan oleh pihak bank. “Sekarang sudah pakai aplikasi yang berbeda,” ungkapnya.
Baca Juga:Tim Gabungan Serbu Tempat Kos di Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya, Ada Miras dan Pasangan Non MuhrimSilaturahmi ke Pesantren Condong, Ivan Berburu Do’a Restu Ulama dalam Menghadapi Pilkada Kota Tasikmalaya
Sejak Minggu (15/9/2024) saldonya sudah menjadi normal seperti rekan-rekannya yang lain yakni sekitar Rp 97 ribu. Secara tidak langsung, pertanyaan Ipin pun terjawab bahwa saldo pensiun senilai Rp 7,8 miliar itu memang bukan miliknya. “Sekarang saldonya sama dengan yang lain,” terangnya.
Meskipun sempat berharap saldo dana pensiunnya besar, Ipin mengaku tidak menyesal sudah bersikap terbuka dan kooperatif. Karena dirinya tentu tidak ingin menguasai uang yang memang bukan hak miliknya. “Enggak masalah, kalau memang bukan milik saya kenapa harus menyesal,” terangnya.
Sekalipun dirinya tidak mendapatkan apresiasi atau pun hadiah atas sikap jujur dan kooperatif. Pasalnya Ipin berani terbuka dan jujur atas saldo yang tidak wajar bukan karena mengharapkan penghargaan apalagi hadiah. “Tujuan saya kan bukan itu, Insyaallah rezeki tidak akan tertukar,” katanya.
Sebelumnya, Ipin dan rekan-rekan kerjanya mengecek saldo investasi di aplikasi dana pensiun miliknya, Kamis (12/9/2024). Dia kaget karena angkanya berderet di kolom saldo cukup banyak dan sempat mengira nominalnya Rp 7,8 juta. “Saya langsung tanya ke teman-teman saya, mereka saldonya masih Rp 95 ribuan,” ujarnya.
Setelah dicek lebih teliti lagi, dia pun langsung bergidik karena ternyata angka yang tertera adalah Rp 7,8 miliar. Di satu sisi dia senang merasa kejatuhan durian runtuh, namun juga heran karena angka tersebut terbilang tidak wajar. “Ya senang kalau memang betul saldo saya segitu, tapi gara-gara itu makan pun kurang berasa karena kepikiran terus,” ucapnya.(rangga jatnika)