CIAMIS, RADARTASIK.ID – Banyaknya pedagang yang berjualan di bahu jalan dan trotoar Pasar Manis, disebut dapat mengganggu jalur evakuasi ketika terjadi bencana kebakaran. Kendati demikian ada beberapa alasan yang membuat para pedagang memenuhi jalur itu.
Informasi yang dihimpun Radar, mereka adalah para pemilik kios di lantai atas Pasar Manis yang pindah lapak ke pinggir jalan demi menjangkau pembeli. Hal itu disebabkan sepinya lapak jualan mereka di lantai dua selama beberapa tahun terakhir.
Seorang pedagang di Blok E, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa sejak bangunan baru Blok E berdiri tujuh tahun lalu, penjualan di tempat tersebut menurun drastis. “Di sini (Blok E Pasar Manis) sepi pembeli karena tempat kurang strategis, jarang dilewati pembeli, dan ditambah bersaing sama online. Sehingga jarang ke pasar tradisional,” katanya kepada Radar, Rabu 11 September 2024.
Baca Juga:Hanifan Juara 1 Lomba Busana Kebaya Sinjang Tasik Batikan PASI!PD Persis Kota Tasikmalaya Gelar Musda ke-5: Kokohkan Kolaborasi dan Sinergi untuk Jihad Jami'yyah Berkelanjut
Akibat situasi ini, banyak kios di Blok E atas yang tidak lagi digunakan untuk berjualan dan sebagian bahkan dijadikan gudang. Dari 45 pedagang yang awalnya berjualan di Blok E atas, kini hanya tersisa sekitar 20 pedagang yang masih bertahan.
“Kebanyakan juga ada jongkonya sebagai gudang. Lalu ada yang izin untuk berjualan membuat lapak di luar membuat tenda di bahu jalan,” tambahnya.
Dengan kondisi ini, para pedagang berharap Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Ciamis segera merealisasikan rencana penataan yang sebelumnya sempat diwacanakan. Dengan begitu keberadaan mereka lebih tertata dan menarik pembeli untuk datang.
Terpisah, Kepala Bidang Pasar DKUKMP Kabupaten Ciamis, Erwin, mengakui sebagian pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar atau bahu jalan di sekitar pasar tradisional adalah para pemilik jongko di pasar. Pihaknya telah berencana melakukan penataan namun belum bisa terealisasi.
“Kami sedang merencanakan untuk penataan, baik yang di dalam dan di luar jalan atau trotoar lingkungan pasar tradisional,” kata Erwin.
Menanggapi pertanyaan mengapa pedagang kaki lima tidak ditempatkan di Blok E Pasar Manis, Erwin menjelaskan bahwa semua kios di Blok E sebenarnya sudah terisi. “Semua terisi, akan tetapi buka tutup,” ujarnya. (Fatkhur Rizqi)