“Secara market politis, janji yang ditawarkan tentu menggiurkan bagi publik. Hanya saja, ketika berkaca dari kemampuan daerah tahun ke tahun, publik mesti bisa mengukur. Maka hati-hati, kandidat tawarkan program tanpa berbasis keuangan dan memperhatikan kemampuan keuangan daerah. Bisa jadi janji programnya populis hanya cenderung PHP,” tutup Nandang. (Firgiawan)