Mengatasi Tantangan Pertanian di Dataran Tinggi, Solusi dari Proyek UPLAND

Pertanian di dataran tinggi
Para petani di Kabupaten Tasikmalaya mengikuti manajemen pengelolaan korporasi petani pada 28 Agustus 2024. (Radika Robi Ramdani/Radartasik.id)
0 Komentar

Dengan membekali petani dengan pengetahuan tentang teknik pertanian berkelanjutan, manajemen sumber daya, dan pemasaran, proyek ini membantu petani untuk lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan di dataran tinggi.

6. Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim

Perubahan iklim mempengaruhi pola cuaca dan suhu yang berdampak pada pertanian di dataran tinggi.

Proyek UPLAND menyediakan alat prediksi cuaca dan pola tanam berbasis data iklim untuk membantu petani mengantisipasi perubahan dan mengoptimalkan waktu tanam.

Baca Juga:Daniel Maldini Cetak Sejarah Tiga Generasi dalam Debut Bersama Timnas ItaliaPublic Hearing Polbangtan Bogor, Langkah Maju Tingkatkan Standar Layanan Pendidikan Pertanian

Dengan data yang akurat, petani dapat mengurangi risiko gagal panen dan meningkatkan ketahanan produksi.

7. Pengembangan Pasar untuk Produk Dataran Tinggi

Produk dari dataran tinggi sering kali memiliki nilai ekonomi tinggi, tetapi petani sering kesulitan mengakses pasar yang lebih luas.

Proyek UPLAND memfasilitasi hubungan antara petani dan pasar melalui kemitraan dengan pelaku usaha dan promosi produk lokal.

Dengan demikian, produk dataran tinggi dapat dikenal lebih luas dan mendatangkan keuntungan yang lebih besar bagi petani.

Program UPLAND juga hadir di Kabupaten Tasikmalaya. Program yang digarap Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) ini fokus pada pengembangan sektor agribisnis padi organik.

Pada akhir Agustus 2024, dinas tersebut juga sudah melaksanakan pelatihan yang menghadirkan para petani di Kabupaten Tasikmalaya. Pelatihannya berupa manajemen aset dan keuangan serta manajemen pengelolaan korporasi. (*)

0 Komentar