TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Maju di Pilkada Kota Banjar lewat jalur perseorangan menuntut pasangan Akhmad Dimyati dan Alam “Mbah Dukun” lebih mandiri dalam menjalani setiap tahapan. Namun ketika mendapatkan kepercayaan memimpin, mereka bisa lebih leluasa dalam mengambil kebijakan.
Hal itu diungkapkan Akhmad Dimyati dalam talkshow dialog khusus di studio Radar TV, Minggu (8/9/2024). Dia menceritakan langkah politiknya di Pilkada Kota Banjar melalui jalur perseorangan membuatnya lebih nyaman. “Lebih nyaman karena tidak banyak yang ikut campur,” ungkapnya.
Bukan berarti, lanjut dia, kandidat yang menggunakan jalur politik itu kurang baik. Anggapan ini sebatas ungkapan pengalamannya yang sebelumnya pernah maju di Pilkada lewat jalur partai politik. “Bukan berarti yang dari partai tidak baik, ini hanya perasaan saya dari apa yang dialami,” ujarnya.
Baca Juga:Janji Pasangan Ivan-Dede, Bantuan Rp 43,2 Miliar Untuk RW Kalau Menang di Pilkada Kota TasikmalayaBeredar Hasil Survei Elektabilitas Pasangan Kandidat Pilkada Kota Tasik 2024, Cocoklogi atau Beneranlogi?
Di sisi lain dirinya juga dituntut membentuk tim secara mandiri untuk pemenangan Pilkada ini. Namun ketika nanti terpilih, dia dan Alam bisa lebih mandiri juga dalam mengeluarkan kebijakan. “Kalau terpilih akan lebih mandiri, mengeluarkan kebijakan untuk masyarakat Kota Banjar agar lebih maslahat,” tuturnya.
Dimyati sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota banjar periode 2004-2008 dan 2008-2012. Saat itu dirinya belum bisa berbuat banyak karena kewenangan yang terbatas sebagai orang nomor 2.
Maka dari itu dirinya memilih untuk maju di Pilkada 2024 ini menjadi Bakal Calon Wali Kota Banjar. Karena dia akui banyak hal yang perlu diperbaiki di kota tersebut. “UMR paling rendah se-Jawa Barat, angka kemiskinan juga masih tinggi,” ucapnya.
Salah satu janji politiknya yakni menghidupkan para pelaku usaha lokal, khususnya di sektor perdagangan. Karena dia melihat tren yang saat ini terjadi, pengusaha lokal tergerus oleh pendatang dari luar dengan investasi yang lebih besar. “Seperti di Jalan Merdeka, saya lihat sudah banyak toko yang tutup,” ucapnya.
Kunci efektif untuk memperbaiki itu menurutnya adalah kebijakan pemerintah supaya menekan penambahan pasar modern di Kota Banjar. Sehingga para pedagang lokal bisa lebih hidup dengan fasilitasi pemerintah. “Mengakomodir pelaku usaha tradisional lokal dan meminimalisir perkembangan pasar modern,” ucapnya.