TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Seorang pria berkostum mirip pendekar ditemukan terkapar di bangku warung di Kampung Genteng Kelurahan Cipawitra Kecamatan Mangkubumi, Jumat (6/9/2024). Sebelumnya pria tersebut sempat mengeluhkan sakit di bagian perut.
Hal itu terjadi sekitar pukul 14.00 di mana pria itu singgah di warung tersebut. Dia pun sempat meminta minum kepada pemilik warung dengan gestur yang kehausan.
Pemilik warung, Rosa Rahayu (26) mengatakan pria itu datang berjalan kaki dari arah Linggajaya dan singgah di warungnya. Dia sempat meminta air kelapa muda namun saat itu suaminya sedang tidak ada. “Saya kan enggak bisa (mengupas kelapa muda), suami saya lagi enggak ada,” terangnya kepada Radar.
Baca Juga:Belum Ada Pasangan Kandidat yang Memenuhi Syarat di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024Forum Paseh Bersatu Siap Tempur Menangkan Ivan-Dede di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024
Rosa pun memberinya air putih karena kasihan melihat pria itu datang tergopoh-gopoh. Pria itu pun meminumnya dengan cepat layaknya orang yang sangat kehausan. “Kelihatan sekali sedang haus,” tuturnya.
Tidak lama kemudian pria itu pindah dari tempat duduk tembok ke bangku kayu. Namun saat tiba di bangku tersebut dia terlihat kejang lalu meninggal dunia sehingga membuatnya kaget. “Sempat kejang dulu, enggak lama langsung begitu,” tuturnya.
Rosa pun langsung menghubungi suaminya dan melaporkan hal tersebut ke Polsek Mangkubumi. Petugas pun datang berikut tim Inafis Polres Tasikmalaya dan mengecek kondisi korban yang memang sudah meninggal.
Suami Rosa, Heri Riswana (29) mengatakan bahwa pria tersebut sudah tiga kali singgah di warungnya. Kondisinya selalu sama yaitu kelelahan dan dengan malu-malu meminta minum. “Seperti malu-malu minta kelapa muda, ya saya kasih dan minumnya seperti orang kehausan,” tuturnya.
Heri sempat mengobrol menanyai asal-usulnya, pasalnya pakaiannya yang mirip kostum pendekar tergolong tidak biasa. Saat itu pria tersebut mengaku bernama Eelang asal Banten dan berada di Tasikmalaya untuk berziarah. “Enggak tahu maksud ziarahnya bagaimana, tapi katanya di sini ada temannya orang Singaparna,” tuturnya.
Pria yang diperkirakan berusia 50 tahun itu sempat mengaku sakit di bagian perut. Heri pun pernah memberinya makan dan ongkos untuk naik angkot. “Setelah makan dia minum obat, sepertinya memang punya penyakit,” terangnya.