Ia memaparkan bahwa peningkatan kualitas SDM di Kota Tasikmalaya masih jadi yang utama harus diprioritaskan.
Hal itu akan didorong dengan budaya literasi yang akan direvitalisasi. Tidak hanya di masyarakat, tetapi juga pada tingkat pemerintahan.
“Adanya Merit System untuk menciptakan right men in the right place. Tidak akan ada lagi titip-menitip. Dievaluasi secara rutin, diranking, dan seorang pengambil kebijakan tidak bisa sembarangan lagi mengambil orang,” ujarnya.
Baca Juga:Kilas Balik Bandara Wiriadinata Tasikmalaya: Tiga Kali Dibuka, Tiga Kali Pula GagalUPI Tasikmalaya Latih Pemuda Sukajadi Jadi Content Creator dan Melek Digital
Giliran Muslim, memaparkan gagasannya di hadapan akademisi FISIP Unsil. Ia menyebutnya dengan Tasikmalaya Beres.
“Roadmap jelas membangun kota ini. Tasikmalaya Beres, berdaya saing religius dan sejahtera. Setiap calon pasti punya gagasan dan rancangan program. Dalam prinsip politik sudah sepantasnya paslon yang memiliki roadmap yang jelas dialah yang harusnya jadi pemenang. Mewujudkan tata kelola yang bersih, baik, kolaboratif, dan inovatif. Pemerintah harus anti korupsi, transparan, akuntabel, responsif, dan berkeadilan,” kata Muslim.
Terakhir, penjelasan diberikan Yanto Oce yang juga ditemani calon wakilnya, KH Aminudin Bustomi. Ia memaparkan segudang programnya dalam 10 menit tersebut.
“Misi pelayanan dasar masyarakat melalui infrastruktur, kesehatan, untuk meningkatkan kualitas SDM Kota Tasikmalaya, juga good governance. Kita menyusun program inovatif, Rempug Sauyunan, Tasik Motekar, Jumat Berkah, Ojol Day, Juragan Bageur, Sakit Jemput Antar Sehat, serta Pesantren dan Santri Motekar,” lengkapnya. (Ayu Sabrina)