SUBANG, RADARTASIK.ID – Sebuah video viral di media sosial menunjukkan seorang sopir bus Primajasa ditemukan tak sadarkan diri di kursi pengemudi saat bus berada di Tol Cipali arah Jakarta, tepatnya di kilometer 100+600, Kecamatan Kalijati, Subang, pada Jumat pagi 6 September 2024.
Dalam video tersebut, seorang pria yang merekam kejadian tampak meminta bantuan kepada tim medis untuk memberikan pertolongan kepada sang sopir.
“Posisi bus kami berada di KM 98, hendak keluar Tol Kalijati,” ujar pria tersebut dalam video.
Baca Juga:Kilas Balik Bandara Wiriadinata Tasikmalaya: Tiga Kali Dibuka, Tiga Kali Pula GagalUPI Tasikmalaya Latih Pemuda Sukajadi Jadi Content Creator dan Melek Digital
Seorang perempuan juga terlihat mendekati sopir untuk memeriksa kondisinya dan kemudian menyatakan bahwa sopir tersebut telah meninggal dunia, diduga akibat serangan jantung.
Supir bus yang diketahui bernama Tami HR (46), warga Dusun Margajaya, Desa Winduraja, Kecamatan Kawali, Ciamis, dilaporkan sempat berhenti di bahu jalan tol pada kilometer 100+600 arah Jakarta setelah merasa tidak enak badan.
Menurut perwakilan PO Primajasa, sebelumnya salah satu awak bus sempat melaporkan kepada petugas lapangan bahwa kondisi sang supir dalam keadaan kurang sehat.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 09.00 WIB.
Ketika petugas medis tiba di lokasi, mereka mendapati sopir sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Ciereng Subang sebelum diantarkan ke rumah duka.
“Benar dan sudah ditangani,” kata singkat Usman Kusmana, Corporate Communication PO Primajasa.
Polsek Kawali pun turut membenarkan identitas almarhum.
“Benar bahwa supir bus Primajasa tersebut merupakan warga Dusun Margajaya, Desa Winduraja, Kecamatan Kawali,” ujar Panit Intel Polsek Kawali, Aipda Agung Mulyana.
Baca Juga:Demokrat Resmi Dukung Herdiat-Yana untuk Pilkada Ciamis 2024, Kotak Kosong Dipastikan Jadi LawannyaKiai Amin, Amanat Ulama dan Peluang Paket Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
Jenazah Tami HR sudah tiba di rumah duka pada waktu maghrib dan langsung dimakamkan malam itu juga.
“Jenazah sudah sampai rumah duka maghrib. Lalu habis isya langsung dimakamkan,” tutup Aipda Agung. (Fatkhur Rizqi)