TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pedestrian Jalan Cihideung di Tasikmalaya semakin populer sebagai destinasi rekreasi dan tempat belanja warga.
Dikenal sebagai “Malioboronya Tasik,” pedestrian ini menawarkan manfaat ekologis, ekonomis, sosial, dan kultural bagi masyarakat setempat.
Namun, keberadaannya juga menghadirkan tantangan seperti parkir liar dan keberadaan pedagang kaki lima (PKL).
Baca Juga:Kilas Balik Bandara Wiriadinata Tasikmalaya: Tiga Kali Dibuka, Tiga Kali Pula GagalUPI Tasikmalaya Latih Pemuda Sukajadi Jadi Content Creator dan Melek Digital
Bagi sebagian warga, kehadiran PKL di area pedestrian ini justru menambah daya tariknya. Anjani (24) dan Diana (22), pengunjung asal Subang, mengaku menikmati suasana yang ada.
“Menarik karena di sini banyak jajanan, dan kebutuhan kita banyak tersedia di sini, jadi kalau kita lagi butuh sesuatu tinggal ke sini saja soalnya gampang nyarinya,” kata Anjani.
Diana kemudian menimpali bahwa menurutnya, kehadiran pedagang kaki lima justru turut meramaikan suasana.
Hanya saja penempatannya harus lebih rapi agar lebih terlihat harmonis dengan lingkungan sekitar.
“Kalau menurut kita ya gak apa-apa sih ya (ada PKL, red), karena meramaikan terus juga kalau gak ada mereka kayaknya bakal sepi,” tandasnya
Siti Uswatu Hasanah (21), warga Bungursari, menyebut pedestrian ini telah berkembang menjadi lebih tertata dan menarik sebagai spot hiburan.
“Untuk sekarang yang menarik itu jadi lebih tertata kemudian dijadikan sebagai spot hiburan juga karena sudah bisa dibilang ini itu Malioboronya Tasik,” ucapnya.
Baca Juga:Demokrat Resmi Dukung Herdiat-Yana untuk Pilkada Ciamis 2024, Kotak Kosong Dipastikan Jadi LawannyaKiai Amin, Amanat Ulama dan Peluang Paket Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
Meskipun begitu, pengunjung berharap kebersihan dan kenyamanan pedestrian dapat lebih ditingkatkan, mengingat banyaknya pelancong yang singgah ke Tasikmalaya.
“Adanya PKL di sini itu kadang-kadang membuat jalan menjadi macet, tapi kita gak terlalu terganggu. Yang harus diperbaiki ke depannya itu terkait kebersihan dan penertiban PKL-nya,” tutur Riski, pelajar SMA 5.
Aziz, pengunjung asal Cihideung, berharap tata kelola pedestrian lebih diperbaiki.
“Yang menarik di sini mungkin dari tata letak para pedagangnya, ornamen, terus hiasan-hiasannya, kayak di Malioboro Jogja. Jadi sekarang gak perlu jauh-jauh ke Malioboro, cukup ke Tasikmalaya aja. Harus dibenahi itu para pedagang yang nakal, ya, jadi ketika jalan dipakai oleh pedagang, jalannya sempit dan membuat macet. Tata kelola posisi pedagangnya lebih diperbaiki,” ujarnya.