Kericuhan sempat terjadi antara aparat keamanan dan massa aksi di depan gerbang Mako Polres Tasikmalaya Kota, yang berujung pada insiden saling dorong hingga beberapa demonstran terjatuh.
Menurut informasi yang dikumpulkan Radar, sejumlah massa aksi harus dilarikan ke Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Prasetya Bunda. Beberapa korban, termasuk Syamil Fadilah, Akram, Aldi Nugraha, Ade Ridwan Bule, Samsul, Zala, dan Dzikri Rizki, dilaporkan dalam kondisi menggunakan alat bantu pernapasan.
Koordinator aksi yang juga merupakan kader HMI Cabang Tasikmalaya, Ujang Amin, menyatakan bahwa aksi pada Rabu siang tersebut merupakan bentuk tuntutan atas tindakan oknum polisi dalam unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa siang.
Baca Juga:Pembangunan IKN: Cerminan Visi Jangka Panjang Indonesia yang InklusifPerkuat Pertanian Indonesia! Alumni Polbangtan dan PEPI Resmi Bersatu dalam Deklarasi Nasional
Dia menyesalkan bahwa tindakan represif kembali terjadi saat aksi berlangsung di Mapolres Tasikmalaya Kota, Rabu siang.
Ujang Amin menyampaikan bahwa mereka berencana melaporkan perilaku tidak menyenangkan aparat ke Polda Jabar, terkait insiden di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya dan di Mako Polres Tasikmalaya Kota.
Menurutnya, mereka juga telah mendokumentasikan perlakuan tersebut dalam sebuah berkas yang akan terus diperbarui sebelum melapor ke pihak Polda Jabar.
Lebih lanjut, Ujang Amin menyoroti adanya tindakan tidak manusiawi dari aparat kepolisian yang sengaja mendorong salah satu kader perempuan Kohati Cabang Tasikmalaya yang berada di barisan belakang, tanpa membawa senjata dan tidak menunjukkan sikap ancaman kepada polisi, saat aksi Selasa.
Dia juga menambahkan bahwa saat unjuk rasa hari Selasa, aparat merusak alat-alat yang digunakan untuk aksi, yang menyebabkan kerusakan signifikan. Kemudian pada aksi Rabu, aparat diduga melakukan pemukulan terhadap beberapa demonstran, yang berujung pada luka fisik.
Sementara itu, pada aksi Rabu, Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono dan Komandan Batalyon D Pelopor Satbrimob Polda Jabar Kompol Iyus Ali Yusuf menyempatkan waktu untuk berbicara di hadapan para demonstran.
Awalnya, AKBP Joko dan Kompol Iyus hanya diizinkan berbicara oleh para aktivis untuk menyatakan siap mundur. Namun keduanya memilih untuk meminta maaf kepada para korban dan peserta aksi.