TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bandara Wiriadinata di Kota Tasikmalaya telah beberapa kali dibuka untuk penerbangan komersial, namun hingga kini masih menghadapi tantangan besar.
Bandara yang berlokasi di kompleks militer Lanud Wiriadinata ini pertama kali melayani penerbangan sipil pada tahun 2017, setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Pada saat itu, fasilitas bandara masih merupakan milik Pangkalan TNI AU Lanud Wiriadinata dengan panjang landasan terbatas, sehingga hanya pesawat ATR-72 milik maskapai Wings Air yang dapat dioperasikan.
Baca Juga:UPI Tasikmalaya Latih Pemuda Sukajadi Jadi Content Creator dan Melek DigitalDemokrat Resmi Dukung Herdiat-Yana untuk Pilkada Ciamis 2024, Kotak Kosong Dipastikan Jadi Lawannya
Pada tahun 2019, bandara ini mendapatkan fasilitas baru dari Kementerian Perhubungan dan diresmikan kembali oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wali Kota Tasikmalaya saat itu, Drs. H. Budi Budiman.
Pembangunan tersebut termasuk perpanjangan landasan pacu hingga mencapai 1.600 meter dan terminal khusus penumpang yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan pariwisata di Tasikmalaya.
Namun, pada awal tahun 2020, pandemi Covid-19 menyebabkan layanan penerbangan di Bandara Wiriadinata terhenti.
Bandara sepi dan tidak melayani penerbangan. Dua tahun kemudian, bandara kembali dibuka pada 3 Agustus 2022 dengan maskapai Susi Air dan pesawat jenis grand caravan berkapasitas 12 penumpang.
Meski demikian, tingkat keterisian penumpang rendah, dan penerbangan tidak dilakukan setiap hari.
Pada awal tahun 2023, Bandara Wiriadinata dibuka lagi dengan skema pengelolaan bersama swasta bekerjasama dengan maskapai Citilink.
Namun, penerbangan ini juga tidak bertahan lama karena sepinya penumpang dan harga tiket yang dianggap terlalu mahal.
Baca Juga:Kiai Amin, Amanat Ulama dan Peluang Paket Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Menanti Janji Kabag Pemerintahan Setda Kota Tasikmalaya soal Honor Sekretariat PPK!
Pj Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, mengungkapkan bahwa upaya untuk menghidupkan kembali penerbangan di bandara masih terus dilakukan.
“Kita sedang komunikasikan dengan beberapa maskapai, termasuk Susi Air. Namun, saya tidak bisa berjanji saat ini,” ujarnya.
Cheka juga menyebutkan bahwa evaluasi dari layanan yang berhenti setahun lalu menjadi pertimbangan penting.
“Kita berharap tahun ini bisa memperbaiki kekurangan, seperti sistem pembelian tiket yang harus terintegrasi dengan layanan online,” tambahnya.
Saat ini, terdapat rencana untuk menggandeng dua hingga tiga maskapai untuk menghidupkan kembali Bandara Wiriadinata, dengan harapan dapat mengatasi masalah yang ada dan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Tasikmalaya. (Pee/Ays)