BOGOR, RADARTASIK.ID – Musim tanam kedua tahun ini menghadapi tantangan kekeringan yang cukup serius. Namun, para petani di Desa Tanjungrasa kini bisa sedikit bernapas lega berkat dukungan dari Kementerian Pertanian (Kementan).
Melalui program strategisnya, Kementan telah menyalurkan bantuan berupa pompa air yang berhasil menyelamatkan lahan sawah yang terdampak kekeringan, memberikan harapan baru bagi para petani.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, menekankan pentingnya solusi cepat untuk mengatasi krisis pangan saat ini.
Baca Juga:Prodi Linguistik Terapan FBSB UNY Ubah Tantangan Jadi Peluang: UMKM DIY Bersiap Go GlobalPolbangtan Kementan Dorong Pompanisasi di Cileungsi, Harapan Baru untuk Peningkatan Produksi Padi Indonesia
Menurutnya, salah satu langkah yang diambil adalah melalui Program Penambahan Areal Tanam (PAT), yang diyakini dapat membantu Indonesia mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia.
Amran juga menyoroti bahwa dengan banyaknya negara yang mengalami penurunan produksi dan krisis kelaparan global, diperlukan mitigasi cepat melalui langkah-langkah strategis ini.
Idha Widi Arsanti, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), sependapat bahwa PAT adalah solusi tepat dalam menghadapi kekeringan yang dipicu oleh fenomena El Nino.
Kelompok Tani (Gapoktan) Saluyu 2, yang diketuai oleh Suharto, merupakan salah satu penerima utama bantuan dari program ini.
Dua unit pompa yang disalurkan oleh Kementan dan Kementerian ESDM berhasil mengairi sekitar 3.000 meter persegi lahan sawah yang terancam kekeringan.
Meski menghadapi tantangan biaya operasional yang tinggi, bantuan ini telah membangkitkan semangat para petani.
Suharto, mewakili Gapoktan Saluyu 2, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan oleh Kementan.
Baca Juga:Wisuda Nasional Polbangtan dan PEPI: Mencetak Generasi Pembaharu Pertanian IndonesiaIngin Untung Besar? bank bjb Tawarkan Kupon Menggiurkan di Sukuk Ritel SR021
Menurutnya, pompa air tersebut menjadi penyelamat lahan mereka di saat-saat genting dan merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap petani.
Selain Gapoktan Saluyu 2, Poktan Bungur Jaya yang diketuai oleh M Madiun juga mendapatkan manfaat signifikan dari bantuan pompa air ini.
Dengan bantuan dua unit pompa dari Dirjen PSP dan Kementerian ESDM, lahan seluas 2 hektar berhasil dialiri air.
Meskipun ada kendala teknis, seperti pompa BBG yang mudah panas dan pompa Honda yang boros bahan bakar, bantuan ini tetap memberikan harapan besar bagi petani.
Mereka kini optimis akan masa depan pertanian di desa mereka, dengan lahan yang kembali produktif.