“Ini kan kewenangan internal Partai Gerindra. Apakah nanti pemilihan siapa yang jadi ketua DPRD nya itu atas kepentingan partai atau atas kepentingan masyarakat? Kepentingan partai kan bagaimana mengamankan partai, kepentingan-kepentingan partai,” paparnya.
“Sementara kalau mau melihat kepentingan masyarakat kan, siapa kemudian tokoh calon Ketua DPRD itu yang benar-benar aspiratif. Dekat dengan masyarakat. Kemudian tahu dan paham kebutuhan masyarakat Kota Tasikmalaya,” sambungnya.
Namun, Asep memberikan catatan kepada anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang hari ini hadir. Bahwa kehadiran mereka selama ini tidak begitu terasa. Sehingga mereka yang terpilih untuk periode 2024-2029 ini diharapkan sebagai jawaban permasalahan yang belum terselesaikan selama satu periode ke belakang.
Baca Juga:Demokrat Resmi Dukung Herdiat-Yana untuk Pilkada Ciamis 2024, Kotak Kosong Dipastikan Jadi LawannyaKiai Amin, Amanat Ulama dan Peluang Paket Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
“DPRD itu secara ideal itu kan adalah representasi dari masyarakat. Keresahan, harapan, masyarakat itu kan, diwakilkan di DPRD. Siapapun ketuanya dia harus menjadi jembatan penghubung antara rakyat dengan harapannya,” catatnya.
“Catatan kita (public) kepada DPRD, walaupun mereka lahir dari rahim partai, tetapi mereka dilantik untuk kepentingan masyarakat. Hari ini masyarakat Kota Tasikmalaya masih berada pada keresahan dan harapan yang banyak. Masih sangat banyak permasalahan yang benar-benar harus menghadirkan mereka (DPRD),” kata Asep.
Sementara mantan ketua DPRD Kota Tasikmalaya 2019-2024, Aslim Msi, menyatakan siap bila dirinya kembali diberi amanat yang sama untuk 5 tahun ke depan.
“Jawaban saya insyaallah,” jelas Aslim usai menutup Rapat Paripurna ke-17, Jumat (30/8/24). (Ayu Sabrina)