Bayi yang tidak mendapatkan ASI berisiko mengalami kekurangan gizi, yang dapat menjadi salah satu penyebab utama angka kesakitan dan kematian pada anak di bawah usia lima tahun, terutama di negara berkembang.
Pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan dilanjutkan dengan ASI serta makanan tambahan hingga usia dua tahun merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah stunting.
Pendekatan inovatif lainnya yang diusulkan dalam penanganan stunting di Kota Tasikmalaya adalah melalui aplikasi berbasis Android, yang memungkinkan ibu untuk mengakses informasi dan intervensi kapan saja tanpa perlu tatap muka yang memakan waktu.
Baca Juga:Jelang Peresmian Bendungan Leuwikeris, Akses di Dusun Guha Kabupaten Ciamis DitutupPoltekkes Kemenkes Tasikmalaya Perkuat Kapasitas Perawat dalam Kesehatan Jiwa
Bidan Koordinator Hj Lilik Herawati STr Keb, mengapresiasi kerjasama yang telah terjalin dengan Poltekkes dalam mendukung program kesehatan ibu dan anak, terutama dalam meningkatkan motivasi dan keterlaksanaan ASI eksklusif serta menyusui hingga dua tahun.
Lilik juga berharap bahwa informasi dan keterampilan yang diajarkan akan memberikan dampak positif yang diharapkan, dan bahwa kader posyandu dapat berperan sebagai fasilitator bagi ibu-ibu menyusui, membantu mereka untuk menyusui hingga dua tahun serta memberikan pendampingan dalam teknik-teknik yang diajarkan agar proses menyusui berjalan lebih lancar.
Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di wilayah ini serta meningkatkan kesehatan ibu dan anak secara keseluruhan. (Fatkhur Rizqi)