TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Salah satu tugas dan fungsi Bea Cukai yakni memfasilitasi perdagangan dan industri. Untuk itu, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) TMP C Tasikmalaya atau lebih dikenal Bea Cukai Tasikmalaya berkomitmen meningkatkan pertumbuhan industri dalam negeri dan memfasilitasi perdagangan internasional untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Salah satu implementasinya, Bea Cukai Tasikmalaya menjalin kerja sama dengan Customs Counsellor/Atase Kastam Kedutaan Besar Malaysia. Pihak Atase Kastam Malaysia Ahmad Bin Talib melakukan courtesy visit atau kunjungan kerja ke kantor Bea Cukai Tasikmalaya di Jalan Sutisna Senjaya Kota Tasikmalaya, 12 Agustus 2024.
Kepala Kantor Bea Cukai Tasikmalaya Elly Safrida mengatakan, courtesy visit ini merupakan salah satu implementasi dari nota kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Malaysia tentang kerja sama dan bantuan administrasi timbal balik di bidang kepabeanan sekaligus sebagai salah satu upaya untuk mempererat hubungan kerja sama antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) dan Jabatan Kastam Diraja Malaysia (JKDM).
Baca Juga:Pesan dari Owner Plaza Asia di HUT RI: Pekerja Keras Lebih Sukses dari PemalasMengenal Lebih Dekat Kepala OJK Tasikmalaya Melati Usman, Inovasi Mampu Menyalakan Harapan
”Selain itu untuk berdiskusi dan berkoordinasi terkait UMKM di wilayah kerja Bea Cukai Tasikmalaya,” ujar Ely kepada Radartasik.id, Kamis, 29 Agustus 2024.
Ely menjelaskan, pihak Malaysia jatuh hati dengan produk khas Tasikmalaya sehingga memilih berkunjung ke Tasikmalaya untuk mengetahui lebih dalam keragaman produk khas tanah Sunda tersebut.
”Kami ajak pihak Atase Kastam Malaysia untuk berkunjung ke sentra bordir, mendong, batik dan produk khas Tasik lainnya,” ujarnya.
Tasikmalaya menjadi kota ke-5 yang dikunjungi Atase Kastam Malaysia setelah Aceh, Cirebon, Bekasi dan Bandung.
”Awalnya pihak Malaysia melihat ada sentra produk khas Tasik di Mal Thamrin City Jakarta, lalu mereka jatuh hati dengan produk-produk khas Tasik. Akhirnya tertarik datang ke Tasikmalaya dan melakukan penjajakan,” jelasnya.
Pada kunjungan ini, pihak Malaysia melakukan kurasi produk Tasik apa saja yang potensial untuk dipasarkan di Malaysia nantinya. ”Tujuannya nanti produk khas Tasik akan dipasarkan di Malaysia,” ucapnya.
Setelah berkunjung ke Tasikmalaya, pihak Malaysia tertarik dengan produk mendong, tas kulit dan cerutu. Untuk itu mereka berencana melakukan business matching UMKM bersama dengan Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) pada bulan September 2024.