Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya Ditinggalkan Pembeli, Apa Penyebabnya?

pasar cikurubuk kota tasikmalaya
Kios-kios di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya banyak yang tutup, Selasa, 27 Agustus 2024, akibat ditinggal pembeli. (Ayu Sabrina Barokah/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Tasikmalaya, Apep Yosa, memberikan penjelasan terkait keluhan pedagang di Pasar Cikurubuk yang mengalami penurunan pembeli.

Dia menyebutkan bahwa selain fasilitas yang kurang memadai, perubahan pola transaksi menuju era digital menjadi tantangan baru bagi para pedagang.

Apep mengakui bahwa kondisi sarana dan prasarana di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya sudah tidak layak, yang berdampak pada menurunnya minat konsumen untuk berbelanja di sana. Persaingan dengan platform dagang online juga memperparah situasi ini.

Baca Juga:Malam Penuh Aksi Bukan Sambut Jokowi: Generasi Z Tasikmalaya Blokade Jalan HZ MustofaSoal Batalnya Pencairan Honorarium, Bagian Pemerintahan Pemkot Tasikmalaya Beri Penjelasan Begini

Dia menekankan bahwa selain faktor fasilitas fisik, para pedagang di pasar tradisional juga harus mulai beradaptasi dengan transaksi digital agar tetap kompetitif.

Pasar tradisional atau pasar rakyat, menurut Apep, adalah pusat usaha yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah untuk masyarakat, pedagang kecil dan menengah, koperasi, serta UMKM.

Oleh karena itu, pasar rakyat seharusnya menawarkan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman bagi pedagang dan konsumen.

Dia juga mengingatkan bahwa Blok A1 yang pernah terbakar beberapa tahun lalu masih belum diperbaiki karena keterbatasan anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

”Sudah mengusulkan sarana perbaikan ke Kementerian Perdagangan, karena itu membutuhkan sumber dana yang besar,” terang Apep, Selasa, 27 Agustus 2024.

Sementara itu, langkah yang sudah diambil adalah mendata para pedagang dan memberikan pelatihan terkait transaksi online.

Apep menyatakan bahwa pelatihan ini dilakukan secara bergiliran untuk membantu pedagang mengenal teknologi dan digital marketing, sehingga mereka bisa berjualan baik di pasar maupun secara online.

Baca Juga:Lesunya Aktivitas Ekonomi di Pasar Cikurubuk Diduga Gara-Gara Bansos SesaatCamat Indihiang Kaget Disidak Pj Wali Kota Tasikmalaya Soal Data Ibu Hamil KEK

Dengan demikian, diharapkan konsumen tidak hanya datang langsung ke pasar, tetapi juga melakukan pemesanan online, yang dapat meningkatkan pendapatan pedagang serta menciptakan lapangan kerja baru, seperti pengantaran barang.

Namun, Apep mengingatkan bahwa tidak semua produk dapat dijual secara online, terutama barang-barang mentah seperti ikan segar yang membutuhkan pengiriman cepat dan jarak dekat.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa para pedagang harus mulai memahami pergeseran pola jual-beli menuju digital dan memprioritaskan produk yang memungkinkan untuk dijual secara online.

0 Komentar