INDRAMAYU, RADARTASIK.ID – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktivitas padi nasional melalui program Indonesian Millennial for Modern Agriculture Corporation (IMMACo).
Program ini merupakan strategi untuk memperluas lahan produktif dan mengintegrasikan sub-sektor terkait, guna memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengungkapkan bahwa situasi global tengah mengalami ketidakpastian dengan sekitar 60 negara dilaporkan berada dalam krisis pangan.
Baca Juga:bank bjb Buka Kantor Strategis di Unjaya, UMKM Sleman Siap MelejitInilah Strategi Pengembangan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya
Menurutnya, sekitar 900 juta penduduk dunia telah terdampak oleh krisis ini, sehingga penting bagi Indonesia untuk mencegah krisis serupa terjadi di negara ini.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan bahwa petani dan penyuluh pertanian merupakan aktor kunci dalam upaya meningkatkan produksi padi nasional.
Menurutnya, Perluasan Areal Tanam (PAT) menjadi langkah penting untuk meningkatkan luas panen serta memaksimalkan hasil produksi.
Salah satu pelaksanaan program IMMACo berlangsung di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kementan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu untuk mengembangkan kawasan seluas 10.000 hektar sawah melalui pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) yang berbasis korporasi, profesional, dan mandiri.
Pengembangan ini difokuskan pada peningkatan manajemen dan kelembagaan usaha tanpa mengambil alih kepemilikan usaha yang sudah ada, sehingga usaha tersebut dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
UPJA menyediakan jasa sewa alat dan mesin pertanian (alsintan) yang bertujuan untuk membantu petani dalam mengelola tanaman pangan, khususnya padi.
Baca Juga:Martabak Yudha Ala Sanfrancisco Tasikmalaya: Warisan Rasa yang Tak Pernah Luntur Sejak 1984Tingkatkan Produktivitas, Kementerian Pertanian Pantau Program Pompanisasi di Kabupaten Bogor
Dengan adanya layanan ini, diharapkan lahan yang dapat dikelola semakin luas, sehingga produksi padi meningkat dan kesejahteraan petani pun ikut terdorong.
Pengembangan UPJA di Indramayu didukung oleh SDM pertanian yang terdiri dari mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), Politeknik Enjiniring Pertanian (PEPI), siswa SMK Pertanian, alumni, serta petani milenial.
Mereka berperan dalam mendampingi pengembangan korporasi IMMACo, mengawal pemanfaatan program pemerintah, serta melaporkan aktivitas secara berkala.
Ketua Poktan Sari III, Desa Wanasari, H Taryono, menyampaikan bahwa program IMMACo dan pengembangan UPJA sangat membantu petani di daerahnya.
Ia merasa bahwa bantuan dari Kementerian Pertanian tidak hanya memberikan akses terhadap peralatan dan mesin pertanian yang lebih modern, tetapi juga pendampingan yang sangat berguna dalam pengelolaan usaha tani.