“Biasanya kalau lagi rame, bisa keluar lima kwintal dalam sehari. Kadang-kadang lebih, kadang-kadang kurang. Sekarang mah boro-boro. Pengen laku satu kwintal aja susah,” ungkapnya.
Sementara menurut Yuli (49), penjual perabot, pesta demokrasi seperti Pemilu 2024 kemarin menjadi momen fluktuasi pengunjung di Pasar Cikurubuk.
“Iya benar, sekarang lagi sepi pengunjung. Sebelum pemilu juga udah sepi,” terangnya.
Baca Juga:Demokrat Resmi Dukung Herdiat-Yana untuk Pilkada Ciamis 2024, Kotak Kosong Dipastikan Jadi LawannyaKiai Amin, Amanat Ulama dan Peluang Paket Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!
Ia juga turut menduga bahwa sepinya pasar rakyat tersebut disebabkan oleh persaingan dengan toko online dan pasar modern yang semakin marak.
Apalagi, banyak toko yang dibuka di depan Pasar Cikurubuk, sehingga warga tidak perlu lagi berjalan kaki menyusuri pasar yang luas tersebut.
“Sepertinya ya, mungkin karena online,” ucapnya.
“Pengunjung ramenya di depan, di kaki lima. Di sini mah kurang. Kalau pagi, ramenya di kaki lima sini. Kalau udah jam 3 subuh, ramenya di depan. Ya di sini mah begini aja, yang di depan gak ada, paling nyari dagangan ke sini,” tambahnya. (Ayu Sabrina)