CIAMIS, RADARTASIK.ID – Bendungan leuwikeris belum diresmikan. Penggenangan masih terus berjalan hingga sekitar 48 hari ke depan. Bendungan ini rencananya akan segera diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 29 Agustus 2024.
Informasi itu telah banyak beredar di masyarakat dan dibenarkan oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, selaku pihak berwenang menangani bendungan itu.
Humas BBWS Citanduy, Rahman Syah, mengungkapkan informasi mengenai kedatangan Presiden Joko Widodo pada 29 Agustus memang ada. Hanya saja belum ada informasi lebih lanjut mengenai kepastian kedatangan presiden itu.
Baca Juga:Lima Hari Jelang Pendaftaran, Nama Ivan Dicksan Menguat Dapat SK PPP di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Rekrutment CPNS Tahun Ini Lebih Senyap, BKPSDM: Kita Sekarang Ikut BKN
“Rencananya memang ada peresmian 29 Agustus, (dan) akan dihadiri langsung Presiden Jokowi,” ungkap dia saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Kamis (22/8/2024).
Rahmat menjelaskan saat ini pembangunan bendungan boleh dibilang sudah tuntas 100 persen. Hanya tinggal menunggu penggenangan selesai dan finishing pada beberapa item. Seperti tulisan
“Bendungan Leuwikeris” di salah satu sudut bendungan. “Kondisi saat ini bendungan Leuwikeris sudah 100 persen jadi, kini tinggal finishing saja,” tandasnya.
Jadi Spot Wisata Dadakan
Sepekan setelah dimulainya penggenangan Bendungan Leuwikeris, masyarakat mulai berdatangan ke lokasi. Mereka penasaran dengan suasana penggenangan bendungan dan menjadikannya sebagai spot wisata dadakan untuk ‘piknik’ dan berfoto selfie.
Seperti terlihat pada Kamis (22/8/2024), warga berbondong-bondong datang ke Dusun Guha, Desa Handapherang, untuk melihat langsung proses penggenangan di Bendungan Leuwikeris, dari atas. Namun, harus berhati-hati karena belum ada pembatas di sekitar bendungan, sementara kondisi di lokasi cukup curam.
Asih (60), warga Kelurahan Kertasari, mengaku tertarik untuk datang setelah melihat banyak unggahan tentang Bendungan Leuwikeris di media sosial. “Penasaran wujud Bendungan Leuwikeris seperti apa, karena baru melihat di media sosial saja. Sehingga sekarang main ke sini (Dusun Guha Desa Handapherang, Red),” katanya kepada Radar, kemarin.
Setelah melihat langsung, Asih merasa bendungan cocok dijadikan tempat wisata, sebagaimana halnya bendungan di daerah lain. Hanya saja perlu penataan lebih lanjut agar pengunjung bisa aman dan nyaman. Salah satunya adalah pagar pembatas. “Memang kalau kondisi saat ini masih ngeri, belum ada pagar. Takut orang tua yang bawa anak-anak lalu lengah,” ujarnya.