Begitupun dengan retirbusi RPH yang justru, menurut Nandang jadi salah satu faktor menaikkan harga daging di pasaran. “Tolong dievaluasi!” tambahnya.
Ia juga menyinggung soal Gerakan Pangan Murah yang baru-baru ini digelar oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya. Menurut Nandang, pola seperti ini justru mematikan usaha masyarakat. “Pasar Murah itu malah jadi pesaing, dan membunuh warung-warung dan toko-toko kecil. Saya jengkel! Banyak yang ngeluh ke saya. Ini yang mengadakan pasar murah siapa? Saya gak paham,” kata Nandang.
Selain hanya sementara, efeknya justru buruk bagi kelangsungan ekonomi warga. Nandang ‘angkat bahu’ jika skema pasar murah dan program bantuan bersyarat, jadi alasan kinerja DKP3 bernilai baik di mata Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Dr Cheka Virgowansyah.
Baca Juga:Lima Hari Jelang Pendaftaran, Nama Ivan Dicksan Menguat Dapat SK PPP di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024!Rekrutment CPNS Tahun Ini Lebih Senyap, BKPSDM: Kita Sekarang Ikut BKN
“Tolong itu dievaluasi. Ini akan jadi bom waktu, kalau terus-terusan toko-toko kecil, warung-warung kecil rumahan, terus-terusan dibunuh seperti ini. Itu kan hanya sesaat. Tetapi pengaruhnya besar. Yang biasa ke pasar beli beras, ke jongko, beli telur, gara-gara pasar murah pindah. Bisa nyetok juga mereka kan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, DKP3 bersama Badan Pendapatan Daearh dan BPKAD mendapat pujian dari Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah saat ekspos kinerja hari Selasa lalu. Sedangkan sejumlah dinas lainnya mendapatkan penilaian ‘bendera hitam’ lantaran belum bisa mencapai target yang ditetapkan. (Ayu Sabrina)