Mayasari menambahkan bahwa perjalanannya dimulai dari Jakarta pada Jumat malam, dan tiba di Garut pada pagi hari. Setelah itu, dia bersama temannya langsung mendaki Gunung Papandayan.
Dia berharap di lain waktu bisa kembali untuk mengeksplorasi lebih banyak area yang belum sempat dikunjungi, seperti Bunga Edelweiss dan Hutan Mati yang menjadi ikon Papandayan.
”Kalau ada waktu lagi pengen kembali lagi pengen mengeksplor lebih Papandayan karena banyak area yang bagus. Salah satunya bunga keabadian dan hutan matinya,” jelas Mayasari.
Baca Juga:Prediksi Real Sociedad vs Rayo Vallecano di Liga Spanyol 2024: Cukup Kuat untuk Kembali BersaingBPIP Sukses Laksanakan Upacara Pengibaran Bendera Pertama di IKN, Paskibraka Tampil Prima
Gunung Papandayan memang menawarkan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, baik pemula maupun pendaki berpengalaman.
Dengan trek yang ramah, pemandangan memukau, serta spot-spot fotogenik, tak heran jika objek wisata ini selalu dipadati pengunjung, terutama di hari-hari libur.
Keindahan alamnya yang menawan menjadikan Papandayan sebagai destinasi yang layak untuk dikunjungi kapan saja. (Agi Sugiana)