TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Tasikmalaya sudah dikukuhkan untuk persiapan Upacara HUT RI di Lapangan Dadaha 17 Agustus 2024, Kamis (15/8/2024). Mengenai aturan melepas jilbab, hal itu seolah tidak dianggap karena tidak sesuai dengan kultur dan keyakinan agama Islam.
Pengukuhan 35 Paskibraka tersebut dilaksanakan di Gedung Juang dan dipimpin oleh Pj Sekda Kota Tasikmalaya Asep Goparulloh. Mereka terdiri dari 18 Paskibraka putra dan 17 putri yang secara simbolis dikukuhkan dengan pemasangan kendit di pinggang.
Para Paskibraka putri mayoritas semuanya mengenakan hijab, sebagaimana Paskibraka tahun-tahun sebelumnya. Hanya ada 1 yang tidak mengenakannya mengingat Paskibraka putri tersebut merupakan non muslim.
Baca Juga:Guru Madrasah Bergerak, Kota Tasikmalaya Menolak Pembagian Alat Kontrasepsi Untuk PelajarJadi Percontohan! Dari Penjualan 1.743 Tiket Konser Radja di Dadaha, EO Bakal Bayar Rp 10,5 Juta Untuk Pajak
Kepala Kesbangpol Kota Tasikmalaya Ade Hendar mengatakan bahwa pada dasarnya pihaknya memberlakukan sesuai dengan situasi. Pihaknya tidak memaksakan Paskibraka putri untuk melepas jilbab sebagaimana aturan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). “Untuk di Kota Tasikmalaya tidak diberlakukan sebagaimana kita dilihat,” ucapnya.
Sejak awal pun pihaknya sudah memberikan penguatan kepada para Paskibraka. Supaya mereka tidak perlu mengindahkan kontriversi yang terjadi soal aturan melepas jilbab. “Jadi sejak awal mereka sudah paham dan bisa fokus latihan untuk persiapan upacara di Dadaha,” katanya.
Mengenai aturan dari BPIP, menurutnya hal tersebut tidak bersifat kaku. Sehingga masih bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi masyarakat di daerah. “Jadi tidak perlu dibesar-besarkan,” ucapnya.
Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Tasikmalaya M Ridwan Taufiq juga menyayangkan soal adanya aturan Paskibraka putri harus melepas jilbab. Namun seperti apapun aturannya, Paskibraka muslimah tetap bisa mengenakan jilbabnya. “Kota Tasik terkenal dengan santrinya, maka kita mendukung bagi yang putri untuk tetap mengenakan jilbab,” ujarnya.
Selama proses latihan, diakuinya memang terdapat kendala-kendala namun bisa diatasi. Hal itu berkat bantuan dari berbagai pihak dari mulai Kesbangpol, pelatih dari Brigif Raider 13/Galuh Rahayu dan juga Pemkot Tasikmalaya. “Berkat bantuan dari berbagai pihak, bisa mengatasi kendala-kendala tersebut,” tuturnya.
Proses pengibaran pada saat upacara HUT RI seakan menjadi pertaruhan besar bagi Paskibraka. Beberapa kerawanan seperti bendera terbalik, tali terlepas dan kendala lainnya.