TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pertanian Kota Tasikmalaya disebut tertinggal dari daerah lain. Banyak lahan tidak terkelola dengan baik. Lahan yang digarap para petani pun seringkali tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
Petani sering mengalami gagal panen, akibat berbagai faktor. Mulai cuaca, hingga dukungan sumber daya yang tidak memadai. Padahal biaya produksi cukup besar.
Belum lagi dari sisi pemasaran mereka juga kalah saing dengan produk daerah lain, yang pada akhirnya membuat modal tak kembali dan merugi. Hal ini dikritik Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya, Andi Warsandi.
Baca Juga:Bau Tidak Sedap dari Alokasi Rp 913 Juta untuk Seragam Linmas di Kota TasikmalayaPAN Warning Semua Kandidat di Pilkada Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Siapkan Mental!
“Dari aspek pelayanan pemerintah kepada petani, dalam hal ini Dinas Pertanian mestinya bisa mengangkat potensi pertanian yang ada di Kota Tasikmalaya. Komisi dua berharap kebijakan yang dikeluarkan selaras dengan potensi pertanian dan kebutuhan para petani,” katanya kepada Radar, Kamis 15 Agustus 2024.
Dengan program yang tepat sasaran, lanjutnya, pemerintah bisa membantu kesejahteraan petani di Kota Tasikmalaya. Andi mengatakan, seharusnya Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya bisa memahami kondisi lapangan dengan fasih. Sehingga akan cepat dan tepat dalam menangani permaslahan petani.
“Mereka (DKP3, red) harus mampu (menangani persoalan). SDM yang ada juga harus selaras dengan kebutuhan pertanian yang ada di kota,” tegasnya.
DKP3, kata Andi, harus mampu membantu petani agar hasil tani mereka bisa dikonsumsi dan jadi pilihan utama masyarakat Kota Tasikmalaya. Pemerintah diminta hadir melalui berbagai kebijakan yang memudahkan produk pertanian lokal jadi komoditas utama di daerah sendiri.
“Tentu kita juga ingin mendorong hasil pertanian itu berkualitas baik dengan pemahaman dari para petani akan bercocok tanam, akan budidaya perikanan, mereka terus menerus menggali informasi dan ilmu pengetahuan, sehingga hasil pertanian itu bisa berkualitas dan memenuhi konsumsi masyarakat Kota Tasik,” katanya.
Selain dinas, lanjutnya, para petani juga mesti dibekali dengan pengetahuan dan kompetensi yang terus ditingkatkan. Akses menuju pengetahuan itu, mesti dipermudah oleh DKP3 sebagai katalisator menambah staretgi jitu di bidang pertanian.