TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Paskibraka Nasional menjadi sorotan publik setelah 18 remaja puteri harus melepas kerudung mereka saat dikukuhkan di Ibu Kota Nusantara.
Di Kota Tasikmalaya, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menegaskan tidak melakukan hal serupa. Hampir seluruh remaja puteri yang terpilih di Kota Tasikmalaya beragama Islam dan tetap mengenakan hijab.
“Di Kota Tasik, hanya satu orang yang non-muslim dan kemungkinan besar dia tidak berhijab. Semua puteri yang lainnya, sesuai dengan latihan, tetap mengenakan hijab,” kata Ketua PPI Kota Tasikmalaya, Muhammad Ridwan Taofiq, usai gladi penurunan bendera di Lapangan Upacara Dadaha, Kamis 15 Agustus 2024.
Baca Juga:Bau Tidak Sedap dari Alokasi Rp 913 Juta untuk Seragam Linmas di Kota TasikmalayaPAN Warning Semua Kandidat di Pilkada Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Siapkan Mental!
Ridwan menjelaskan bahwa selain mengikuti aturan pusat yang hanya mengatur pakaian, Kota Tasikmalaya, yang dikenal sebagai Kota Santri, juga mengadopsi budaya lokal dalam pelaksanaan Paskibraka.
“Kami berpegang pada prinsip bahwa di Kota Tasik, yang dikenal sebagai Kota Santri, semua puteri diarahkan untuk mengenakan kerudung. Namun, itu tidak dipaksakan,” terang dia.
Menurut Ridwan, aturan pusat hanya mengatur seragam Paskibraka, sementara penggunaan kerudung tidak dilarang.
Ia menambahkan bahwa sejak tahun lalu, puteri Paskibraka yang berhijab tetap diperbolehkan, karena hal itu merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia.
Ridwan juga menjelaskan bahwa tidak ada kuota khusus untuk calon Paskibraka yang berhijab atau tidak. Menurutnya, keputusan menggunakan jilbab sepenuhnya merupakan hak masing-masing peserta.
“Kami mengakomodir semua peserta, baik yang mengenakan kerudung maupun yang tidak. Namun, memang ada satu peserta yang non-muslim dan kemungkinan tidak memakai kerudung. Tidak ada kuota khusus. Peserta yang lolos menjadi calon Paskibraka murni dipilih berdasarkan hasil seleksi yang sudah ditetapkan, bukan karena mereka berhijab atau tidak. Itu sepenuhnya didasarkan pada kemampuan mereka,” jelas Ridwan.
Paskibraka Kota Tasikmalaya berjumlah 35 orang, yang berasal dari sekolah menengah atas sederajat, baik negeri maupun swasta. Mereka adalah remaja pilihan yang lolos seleksi ketat, baik secara fisik maupun pengetahuan.
Baca Juga:Ayo Kita Sumbang! Damkar Kota Tasikmalaya Sebar Proposal untuk Acara Perlombaan Memeriahkan HUT RI!70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!
Eldira Fitriani Fadillah, siswi SMKN 1 Tasikmalaya, terpilih menjadi pembawa bendera pada upacara pengibaran bendera 17 Agustus.