BANJAR, RADARTASIK.ID – Pabrik kayu PT APL (Alba Priangan Lestari) sempat dilanda gulung tikar (kebangkrutan) hingga terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan. Kini perusahaan tersebut mulai bangkit kembali.
Direktur Umum PT APL Wahyu Hidayat mengatakan saat ini sedang menuju perbaikan dari “sakit” akibat dilanda Covid-19.
“Ketika Covid-19 datang, semua hancur-hancuran akibat permintaan dari buyer berkurang,” ucapnya, Rabu 14 Agustus 2024.
Baca Juga:Siap Siap! Impounding Bendungan Leuwikeris Segera, Ini yang DiantisipasiPetugas Damkar Kota Banjar Kena Prank, Dikira Kebakaran Ternyata Bakar Sampah
Diakuinya, wabah Covid-19 kala itu membuat permintaan dari Cina, Timur Tengah bahkan Eropa mengalami penurunan drastis. Itu menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.
Akibatnya, 3.800 karyawan PT APL terpaksa di-PHK secara bertahap. “Faktor utama kita “sakit” yaitu modal dan pangsa pasar yang masih jelek. Ditambah sulitnya investor,” terangnya.
Namun, kata dia, kini perusahaan mulai bangkit kembali. Pihaknya sudah memiliki 800 karyawan outsourcing.
“Kita ingin meraih prestasi di masa kejayaan pada 2018 lalu, kondusif, pulih dan berjalan lagi seperti biasanya,” kata Wahyu Hidayat.
Kabid HI dan Rehsos Dinas Ketenagakerjaan Kota Banjar Dewi Fartika menilai PT APL sebenarnya masih “sakit”. Hanya saja saat ini sedang berusaha bangkit.
“Sekarang sudah mulai produksi kembali, adanya investor dari perusahaan MJl (Maju Jaya Lestari) selaku penyuplai tenaga kerja dengan sistem borongan,” ujarnya.
Menurut dia, awalnya APL memiliki 500 tenaga kerja. Namun kini mulai bertambah menjadi 800 orang. (anto)