Hasil Panen Melimpah, Petani Cengkeh di Kecamatan Karangjaya Tasikmalaya Malah Kurang Bahagia, Kenapa?

Petani Cengkeh di Kecamatan Karangjaya
Petani cengkeh asal Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan cengkeh hasil panen, Selasa, 13 Agustus 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Petani cengkeh di Kecamatan Karangjaya Kabupaten Tasikmalaya kurang bahagia, pasalnya harga cengkeh anjlok. Turunnya harga ini sangat miris di tengah para petani memasuki musim panen.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Karangjaya Suherli mengatakan, bulan-bulan ini komoditas cengkeh dalam kondisi panen raya. Diperkirakan untuk empat desa di Kecamatan Karangjaya ini luas tanamnya sekitar 250 hektare.

”Sebanyak 50 persennya menghasilkan dan sekarang sedang panen raya. Perkiraan sekitar 60 ton atau sekitar 1,5 ton per hektare hasil panen cengkehnya,” ujarnya, menjelaskan.

Baca Juga:Usai Alami KDRT, Selebgram asal Bogor Cut Intan Nabila Jalani Visum di RSUD CibinongDrama KDRT Selebgram Cut Intan Nabila, 5 Tahun Derita Tersimpan, Bukti CCTV Bikin Heboh

Mengenai harga cengkeh yang turun saat ini, kata dia, BPP tidak memiliki kewenangan dalam permasalahan harga. Karena harga itu adanya di Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag).

”Saat ini kondisi harga cukup turun di tingkat petani. Sekarang anjlok, ada yang Rp 65.000 per kg itu dalam kondisi kering padahal normalnya itu bisa mencapai hingga 150.000 per kg,” katanya.

Salah satu petani cengkeh, Mamat mengatakan, harga cengkeh kering itu sekitar Rp 80.000. Kalau bukan panen raya itu bisa lebih dari Rp 120.000 per kilogramnya. Sekarang ada penurunan cukup besar ketika panen raya.

”Kalau bagi petani untuk harga mau naik atau turun, yang menjadi kendala itu upah pegawainya. Kalau untuk upah itu hitungannya tetap mau harga cengkehnya murah atau mahal. Sebab, itu kan untuk pegawai dibayar harian,” tuturnya.

”Saya berharap pemerintah memberikan perhatian untuk bisa memasarkan sekaligus menstabilkan harga. Minimal untuk panen raya atau hari-hari biasa agar harganya tidak turun drastis. Hal itu untuk menjaga kestabilan ekonomi petani juga,” harapnya.

Camat Karangjaya Atang Sumardi mengatakan, di wilayahnya begitu luas hutan dan masih banyak terdapat pohon cengkeh.

”Bisa dibilang saat ini untuk pohon cengkeh ini sedang panen raya, bahkan mencapai puluhan tahun. Namun disayangkan ada informasi dari para petani ini bahwa dengan banyaknya cengkeh justru harganya menjadi turun,” ucapnya.

Baca Juga:Krisis Pangan dan Iklim Jadi Ancaman, Menteri Pertanian Andi Amran Lakukan Perombakan Besar-besaranRahasia Terbesar di Balik Bandul Stang Sepeda Motor yang Wajib Anda Ketahui

Memang, menurut dia, berdasarkan hukum ekonominya seperti itu. Ketika barang banyak, maka harga jadi turun. Sedangkan kalau barangnya langka itu harga jadi naik. (Radika Robi Ramdani)

0 Komentar