BOGOR, RADARTASIK.ID – Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor segera membawa selebgram asal Bogor, Cut Intan Nabila, yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk menjalani visum di RSUD Cibinong.
Proses visum ini dilakukan dengan pendampingan dari pihak kepolisian dan PPA Polres Bogor.
Kapolsek Sukaraja, Kompol Birman Simanullang, menjelaskan bahwa pihak kepolisian memberikan pendampingan kepada Cut Intan Nabila selama proses visum berlangsung.
Baca Juga:Drama KDRT Selebgram Cut Intan Nabila, 5 Tahun Derita Tersimpan, Bukti CCTV Bikin HebohKrisis Pangan dan Iklim Jadi Ancaman, Menteri Pertanian Andi Amran Lakukan Perombakan Besar-besaran
Di sisi lain, suami korban, Armor Toreador, yang diduga sebagai pelaku KDRT tidak berada di rumah setelah kejadian tersebut.
Saksi yang merupakan anggota keluarga kedua belah pihak menyatakan bahwa terduga pelaku KDRT diminta untuk meninggalkan rumah guna menghindari terulangnya kejadian serupa.
Meskipun demikian, Kompol Birman menegaskan bahwa pihak kepolisian sedang dalam proses melakukan penangkapan terhadap pelaku.
Korban diketahui sebagai seorang selebgram terkenal asal Bogor, sementara suaminya merupakan seorang pengusaha barbershop.
Kompol Birman menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang menjalankan prosedur masing-masing, dengan penangkapan suami korban sebagai prioritas. ”Sementara korban akan kami dampingi,” ungkapnya seperti dikutip Radar Bogor.
Diberitakan sebelumnya, Cut Intan Nabila mengungkapkan melalui akun Instagram pribadinya bahwa dirinya telah menjadi korban KDRT yang dilakukan oleh suaminya, Armor Toreador.
Dugaan KDRT selebram asal Bogor ini terungkap melalui rekaman CCTV yang dibagikan Cut Intan di media sosial.
Baca Juga:Rahasia Terbesar di Balik Bandul Stang Sepeda Motor yang Wajib Anda Ketahui700 Mahasiswa KKN Penggerak Pancasila dan BPIP Menggelorakan Semangat Pancasila di Klaten
Dalam video tersebut, terlihat perdebatan antara Intan dan suaminya yang berujung pada tindakan kekerasan fisik, di mana Intan mengalami pemukulan berulang kali meskipun telah berteriak kesakitan.
Tragisnya, bayi mereka yang berada di dekat mereka juga menjadi korban, terkena tendangan selama kejadian berlangsung.
Intan menyatakan bahwa insiden KDRT ini bukanlah yang pertama kali terjadi selama pernikahan mereka yang telah berlangsung lima tahun.
Dia mengungkapkan bahwa selama ini dirinya kerap menghadapi masalah perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya.
Meskipun telah mencoba memaafkan suaminya berulang kali, perilaku suaminya tidak kunjung berubah.
Setelah bertahun-tahun menyimpan masalah rumah tangga demi menjaga martabat keluarga, Intan akhirnya merasa perlu untuk membuka pengalaman pahit ini ke publik.