TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemkot Tasikmalaya diminta menunjukan konsistensi dan keseriusannya dalam menata kembali Pedestrian Cihideung. Warga sudah antusias memberikan dukungan terhadap langkah tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Muslim menyebut rencana penataan pedestrian sudah mendapat perhatian banyak pihak sejak awal. Masyarakat menginginkan ruang terbuka yang lebih refresentatif untuk bersosialisasi. Sehingga penataan harus dijalankan dengan baik agar tidak mengecewakan publik.
“Jadi kita sudah wanti-wanti kan. Supaya di sana tidak hanya fokus membenahi infrastruktur, tetapi ruang di sana diatur agar lebih nyaman. Sekarang sudah ada dukungan masyarakat setempat, tinggal keseriusan pemerintah dan pengawasan usai penataan nanti,” jelas dia kepada Radar, Senin 12 Agustus 2024.
Baca Juga:Ayo Kita Sumbang! Damkar Kota Tasikmalaya Sebar Proposal untuk Acara Perlombaan Memeriahkan HUT RI!70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!
Muslim menyebut penataan pedestrian Cihideung hanya tinggal melaksanakan. Sebab warga sudah memberikan dukungan dan para pedagang juga sudah sepakat untuk menuruti aturan yang bakal diterapkan.
“Supaya sesuai tujuan awal, di sana aktivitas niaga berjalan, daya tarik wisata domestiknya juga berjalan. Dari awal juga, tinggal bagaimana pemerintah serius dan konsisten mengatur setelah itu mengawasi agar tidak semrawut lagi, seperti yang sudah-sudah,” kata Politisi PDIP tersebut.
Seperti diketahui, minggu kemarin sejumlah instansi terkait melalukan simulasi penataan pedagang kaki lima (PKL) di area pedestrian. Mulai dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Perindustrian-Perdagangan (KUMKM Perindag), Satpol PP, hingga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).
Dalam simulasi itu pedagang dikelompokan dan dibagi dalam 10 titik penempatan. Dari 195 PKL yang terdata Dinas KUMKM Perindag, 185 diantaranya dibagi dalam penempatan di 10 titik itu. Sisanya tetap menempel pada toko-toko di sekitarnya.
Masing-masing PKL mendapatkan lapak dengan ukuran 1 x 1,5 meter. Dalam satu tik dihuni sekitar 18 atau lebih pedagang. Dengan penataan yang rapat itu, maka pedestrian masih menyisakan ruang untuk masyarakat umum beraktivitas. Selain itu lapak mereka juga akan diseragamkan dengan booth yang dibuat oleh Dinas PUTR.
“Nantinya bakal didesain seperti apa konsepnya. Nanti akan kita informasikan baik ke forum mau pun pedagang. Kita simulasikan dulu, untuk mengecek kenyamanan aktivitas di sana. Panduan keamanan, panduan. Yang tak ada didata tidak diperkenankan, supaya tidak jadi kesemrawutan lagi,” ujar Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, H Apep Yosa, Jumat 9 Agustus.