TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pada suatu pagi yang tenang di Desa Wargakerta, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya, sekelompok mahasiswa berkumpul.
Mereka bukan sekadar mahasiswa biasa; mereka adalah anggota Himpunan Mahasiswa Wargakerta (Himawarta), sebuah komunitas yang didirikan pada Juni 2017 dengan misi mulia—mengajarkan anak-anak desa tentang pentingnya literasi dan pendidikan.
Setiap Minggu, tanpa memungut biaya, para mahasiswa ini mendidik anak-anak desa dengan berbagai mata pelajaran, termasuk Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Matematika.
Baca Juga:Kenalkan Perda Pesantren, Ponpes Salafiyah Juga Kini Bisa Dapat Bantuan, Tapi Ada Syaratnya30 Menit Memanas, Muslim, Viman, Yanto Oce Berebut Segmen di Pilkada Kota Tasikmalaya!
Komunitas Himawarta telah berkembang pesat sejak pertama kali dibentuk. Hingga tahun ini, mereka telah berhasil menghimpun 500 pengajar yang berasal dari berbagai jurusan.
Para pengajar tersebut tidak hanya mengajar, tetapi juga berusaha menanamkan kesadaran akan pentingnya pendidikan sejak dini.
Ilham Nurjaman, Sekretaris Umum Himawarta, mengenang bagaimana pada awalnya minat baca dan keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi masih sangat rendah di kalangan masyarakat setempat.
Menurut dia, masalah pendidikan di desa tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh faktor ekonomi, tetapi lebih kepada kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan.
Banyak anak-anak yang, meskipun memiliki kesempatan, memilih untuk bekerja daripada melanjutkan sekolah.
Namun, berkat konsistensi Himawarta dalam mengajar selama tujuh tahun, perubahan mulai terlihat.
Anak-anak yang dulunya tidak berminat untuk melanjutkan pendidikan kini semakin banyak yang bersemangat untuk kuliah.
Baca Juga:Sebut Intervensi Stunting Gagal, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Muslim Beberkan SebabnyaDinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Tepis Status KLB Demam Berdarah
Ilham bersyukur bahwa kini sudah banyak anak desa yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Meskipun Himawarta menggratiskan biaya bimbingan belajar, mereka tidak memiliki sumber dana yang pasti.
Ilham menjelaskan bahwa mereka menggantungkan keberlangsungan program ini pada ”rezeki dari Allah Subhanahu Wata’ala,” yang mereka yakini datang melalui kesungguhan mereka dalam mengajar.
”Tidak ada dana spesial dari siapa pun, tapi mungkin dana itu datang dari cinta. Jadi, ini adalah kesadaran untuk mencintai pendidikan itu sendiri,” kata Ilham kepada Radartasik.id pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Ilham menekankan bahwa komunitas mereka tidak memiliki kepentingan pribadi, dan keberhasilan mereka selama ini membuktikan hal tersebut.
Dalam menjelaskan filosofi Himawarta, Ilham terinspirasi oleh kata-kata Nelson Mandela, seorang tokoh nasionalis dan sosialis asal Afrika Selatan, yang mengatakan bahwa pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia.