Ini penting untuk mencegah peningkatan risiko anemia yang dapat berdampak pada penurunan kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Terlebih lagi, Feni menambahkan bahwa Kota Tasikmalaya menempati peringkat kedua tertinggi di Jawa Barat dalam hal angka pengidap anemia.
“Kawalu juga masih memiliki angka yang tinggi, mencapai 48 persen. Banyak faktor yang menyebabkannya, termasuk kurangnya konsumsi TTD, protein hewani, dan makanan bergizi,” ungkapnya.
Baca Juga:Ayo Kita Sumbang! Damkar Kota Tasikmalaya Sebar Proposal untuk Acara Perlombaan Memeriahkan HUT RI!70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!
Bagi sebagian orang, anemia atau kurang darah mungkin tidak dianggap sebagai masalah serius. Namun, kondisi ini bisa menjadi indikasi kurang gizi yang perlu segera diatasi. (Ayu Sabrina)