Sebut Intervensi Stunting Gagal, Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Muslim Beberkan Sebabnya

Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Muslim MSi
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Muslim MSi saat menghadiri kegiatan bersih-bersih bersama para Srikandi Kebersihan di Jalan Letnan Harun, Minggu 11 Agustus 2024. (Firgiawan/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, H Muslim MSi, menyoroti kembali naiknya angka stunting.

Ia menyebut hal itu kemungkinan akibat program intervensi stunting yang sebelumnya dijalankan, tidak berkelanjutan.

“Apakah ini (kenaikan angka stunting, red) karena kurangnya asupan gizi selama hamil, atau kurangnya pengawasan sebelum menikah? Bisa saja,” kata Muslim kepada Radar saat ditemui di Kantor DPC PDIP Kota Tasikmalaya, Minggu, 11 Agustus 2024.

Baca Juga:70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!Membaca Skenario Paslon Versus Kotak Kosong di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Menurut Muslim, program-program intervensi stunting memang sempat dijalankan Pemkot Tasikmalaya. Tapi itu hanya gebrakan awal saja. Tidak ada keberlanjutan.

“Programnya tidak berkelanjutan. Hanya sebatas gebrakan saja, sedangkan jumlah ibu hamil terus bertambah. Itu tidak terkontrol,” sebutnya.

Selain itu, lanjut Muslim, kurangnya perhatian pada kader-kader Posyandu bisa menjadi salah satu penyebab kurang optimalnya penanganan stunting.

“Perhatian kepada kader-kader Posyandu itu kurang,” ujarnya.

Sebagai pelayan kesehatan, kader Posyandu dinilai belum dibekali pelatihan yang memadai untuk menangani isu stunting di Kota Tasikmalaya.

Padahal, kalau mereka terlatih, maka dapat membantu pencegahan stunting, terutama bagi masyarakat yang kurang terlayani dan tinggal jauh dari fasilitas kesehatan.

Untuk menangani dan mencegah bertambahnya stunting, lanjut dia, peran Posyandu, atau pos pelayanan terpadu, seharusnya semakin diperkuat.

Posyandu yang menjadi wadah pelayanan kesehatan terdekat di masyarakat kini tidak hanya sebatas memberikan pelayanan bagi ibu dan anak, tetapi juga untuk semua tahap kehidupan.

Baca Juga:Kejutan! Isteri Vokalis Gigi Umumkan Siap Maju Pilkada Ciamis Dampingi Nanang PermanaMenanti Manuver Azies Rismaya Mahpud Jelang Masa Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya!

Posyandu, kata Muslim, bertanggung jawab untuk memastikan kesehatan masyarakat mulai dari masa kandungan, bayi, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia, baik perempuan maupun laki-laki.

Tugas ini tidak mudah, terutama bagi kader kesehatan yang bertugas di Posyandu. Sehingga mereka butuh upgrade pengetahuan.

“Kurangnya perhatian tersebut akhirnya membuat kondisi di wilayah Kota Tasikmalaya tidak terkontrol sepenuhnya,” tandasnya.

Berdasarkan pantauan Radar di lapangan, beberapa Posyandu mengaku harus mengumpulkan dana pribadi untuk penyelenggaraan program-program edukasi tentang menu makanan sehat bagi kader hingga masyarakat.

Mereka mengatakan, tidak ada dukungan biaya sedikitpun dari pemerintah.

Diberitakan sebelumnya angka stunting di Kota Tasikmalaya naik dari sebelumnya 10,75 persen menjadi 11,78 persen tahun ini. Hal ini juga diakui kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat.

0 Komentar