TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tiga Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya beradu gagasan dalam Diskusi Publik, yang diselenggarakan oleh Komunitas Cermin Tasikmalaya (KCT) pada Minggu 11 Agustus 2024 malam.
H Muslim Msi, Viman Alfarizi Ramadhan, dan Yanto Oce, membuat suasana di dalam studio penuh dengan tepuk tangan dan gelak tawa.
Pasalnya, baru 30 menit berjalan. Yanto Oce sudah memecahkan suasana, dengan paparannya yang lengkap dan melebihi waktu hingga ditegur oleh moderator, M Arif.
Baca Juga:70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!Membaca Skenario Paslon Versus Kotak Kosong di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024
Ia menyampaikan bahwa hakikat pembangunan di daerah mestinya menyejahterakan lahir dan batin.
Diperlukan langkah strategis untuk meningkatkan geliat ekonomi masyarakat, termasuk pendapatannya.
Hal ini berkenaan dengan tujuan menekan angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya.
“Penting bagi kota untuk melestarikan budaya kita melalui pendidikan dan kesadaran masyarakat. Pendidikan budaya di sekolah-sekolah dengan menggandeng seniman budaya daerah. Nanti akan ada festival tahunan. Merenovasi situs-situs budaya yang ada. Beberapa program yang dilakukan meningkatkan aksesibilitas budaya dengan membangun budaya dan untuk mengakses seni pertujunkan. Melakukan kerjasama melaksanakkan workshop untuk masyarakat yang tertarik dengan seni dan budaya. Terus mengadakan program penghargaan seni dan budaya untuk apresiasi untuk seniman. Pemugaran dan publikasi agar tetap lestari. Terus melaksanakan kerjasama dengan komunitas untuk mengembangkan seni budaya tradisional,” lengkapnya saat diminta untuk berhenti sementara.
“Membahas masalah Kota Tasik tidak bisa 10 menit! Demikian yang saya sampaikan, tahu sendiri pekerjaan yang setengah-setengah tidak jelas!” Ujar Yanto sambil menaruh microphone.
Pemaparan selanjutnya diberikan untuk Muslim, dengan tema serupa, wakil ketua DPRD Kota Tasikmalaya itu, menepis segala ide yang disampaikan Yanto Oce.
Muslim menyampaikan bahwa program yang diselenggarakan Kota Tasikmalaya, tidak bisa lepas dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2024-2045. Dengan tema Kota Tasikmalaya yang religius, maju, sejahtera, dan keberlanjutan.
“Berawal dari kemampuan keuangan daerah, Kota Tasikmalaya. Saat ini intervensi pendapatan hanya 18 persen. Mau setumpuk program, mau sejengkal, dasarnya adalah PAD. Setumpuk program kalau tanpa dukungan PAD yang disampaikan pak Yanto Oce tadi hanyalah bullshit,” kata Muslim.