TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tokoh nasional Syarif Bastaman memandang Kota Tasikmalaya mirip dengan Korea. Di mana Kota Resik ini minim Sumber Daya Alam (SDA) sehingga dituntut kreatif untuk maju.
Hal itu disampaikan Syarif Bastaman saat berdiskusi di acara Diaspora Indonesia Peduli Kota Tasikmalaya di Gedung Creative Center (GCC), Sabtu (10/8/2024). Tokoh kelahiran Kota Tasikmalaya itu mengaku selalu bangga menjadi warga Kota Resik ini meskipun cukup lama tidak pulang.”Tapi ke mana pun, saya selalu bangga menyebutkan saya berasal dari Tasikmalaya,” ucapnya.
Maka dari itu dirinya punya harapan Kota kelahirannya ini bisa menjadi lebih baik ke depannya. Dari mulai masalah perekonomiannya sampai dengan pengelolaan tata kota.
Baca Juga:Hapus Penyebutan Sampah, Ubah Jadi Sisa Supaya DikelolaGowes Tasikmalaya-Pangandaran, Pernak-Pernik Merah Putih Melepas 679 Pesepeda Lodaya Siliwangi Ride 2024
Jika dibandingkan dengan negara yang ada di dunia, dia menilai Kota Resik ini mirip dengan korea, negeri yang tersohor dengan drama dan grup K-Pop. Hal itu dilihat dari sisi kondisi topografi wilayahnya. “Kota Tasik ini mirip korea,” ucapnya.
Pasalnya Kota Tasikmalaya ini memiliki potensi sumber daya alam yang minim. Dari mulai wisata alam sampai dengan kandungan mineral. “Korea itu tandus, tidak punya minyak, batu bara, tidak punya mineral apapun,” terangnya.
Meskipun secara topografi sama, namun kultur masyarakatnya berbeda jauh. Hal itu yang membuat situasi antara Kota Tasikmalaya dan Korea tergolong jomplang.”Di Korea etos kerjanya tinggi, kerjasamanya luar biasar,” ucapnya.
Jika memang Kota Tasikmalaya ingin maju, Syarif Bastaman menilai masyarakat dan pemerintah bisa mengadopsi hal positif ini. Karena secara ekonomi, menurutnya masyarakat mampu untuk lebih maju lagi. “Kalau mau maju, contoh ini yang kita pakai,” terangnya.
Jika dibandingkan dengan kota di Indonesia, Tasikmalaya juga menurutnya mirip dengan solo secaa topografi. Bedanya, Solo dimanja oleh pemerintah pusat sehingga tergolong lebih baik. “Solo dan Tasik mirip, tapi solo dimanja,” ucapnya.
Syarif Bastaman menginginkan Kota Tasik juga bisa menyaingi solo, tanpa harus ketergantungan pada pemerintah pusat. Kuncinya ada di inovasi dan kreativitas masyarakat itu sendiri. “Kita bisa meski meskipun bukan karena fasilitas pimpinan nasional, tapi karena kemampuan,” ucapnya.