Pengamat: Kalau Terlalu Lama, Kekuasaan Bisa Jadi Celah Praktik ‘Gurita Keluarga’

gurita keluarga atau dinasti politik
ilustrasi: net
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Menjelang dilaksanakannya Pilkada serentak 2024, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Darussalam (UID) Ciamis, Dr Sumadi Mag, mengingatkan semua pihak soal potensi ‘gurita keluarga’ atau dinasti dalam sistem pemerintahan.

Praktik ‘gurita keluarga’ adalah upaya memperkuat cengkraman kekuasaan dalam sebuah sistem dengan menempatkan sanak saudara pada posisi dan jabatan strategis. Pemerintahan akan didominasi oleh orang-orang terdekat.

“Berdasarkan teori dan kajian ini bahwa kekuasaan terlalu lama dapat memicu tiga kecenderungan dampak negatif yaitu korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan risiko diktator,” katanya kepada Radar, Jumat 9 Agustus 2024.

Baca Juga:70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!Membaca Skenario Paslon Versus Kotak Kosong di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Dalam berbagai kajian, lanjut dia, kekuasaan yang terlalu lama dapat cenderung memicu korupsi karena berbagai alasan. Itu seperti pengaruh kekuasaan absolut.

Ia kemudian mengutip perkataan Lord Acton yaitu power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely.

“Artinya kekuasaan cenderung korup, dan kekuasaan absolut cenderung korup secara absolut,” ujarnya.

Ia kemudian menerangkan bahwa perilaku korup biasanya muncul ketika masa jabatan seseorang cukup panjang.

Hal ini pernah terjadi pada masa pemerintahan orde baru dimana pemegang kekuasaan yang terlalu lama pada akhirnya berakhir dengan korup.

“Hal itu karena kekuasaan yang dipegang terlalu lama mengarah pada penyalahgunaan wewenang,”katanya.

Kemudian, risiko lain dari terlalu panjangnya kekuasaan, lanjut dia, adalah bahwa pemegang kekuasaan cenderung menjadi diktator. “Sehingga meningkatkan risiko korupsi lebih lanjut,”ujarnya.

Baca Juga:Kejutan! Isteri Vokalis Gigi Umumkan Siap Maju Pilkada Ciamis Dampingi Nanang PermanaMenanti Manuver Azies Rismaya Mahpud Jelang Masa Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya!

Oleh karenanya, masyarakat harus mengawasi siapapun penguasa dan di level manapun. Termasuk ketika sebelum pelaksanaan Pilkada.

Masyarakat harus mengawasi bakal calon mana saja yang berpotensi melakukan praktik ‘gurita keluarga’ dalam pemerintahan.

“Punya banyak sanak saudara di pemerintahan itu juga lama-lama bisa jadi oligarki. Dimana kekuasaan ada di tangan segelintir orang,” tandasnya.

Diketahui Pilkada Ciamis sendiri saat ini baru diikuti satu pasangan calon. Yaitu Herdiat Sunarya yang berpasangan dengan Yana D Putra.

Keduanya merupakan petahana. Sementara ini belum ada pasangan calon lain yang deklarasi secara resmi untuk Pilkada Ciamis 2024.

0 Komentar