Pengabdian Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya Ajarkan Cara Penanganan Cedera dengan Teknik RICE

teknik rice
Komunitas Senam Pagi Alun-Alun Kota Tasikmalaya mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Tasikmalaya di Alun-alun Kota Tasikmalaya, Jumat, 9 Agustus 2024. (Tim Pengabdian Poltekkes Kemenkes)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Tim Dosen Jurusan Keperawatan dari Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Tasikmalaya mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Alun-alun Kota Tasikmalaya pada Jumat, 9 Agustus 2024.

Kegiatan tersebut ditujukan kepada komunitas senam pagi dengan tema ”Bugar Tanpa Cedera: Mengatasi Overload dan Overuse dengan Teknik Rest, Ice, Compression, Elevation (RICE).”

Kegiatan pengabdian ini dipimpin oleh Dewi Aryanti SKep Ners MSc didampingi oleh Sofia Februanti MKep Ners dan Tetik Nurhayati MKep Ners.

Baca Juga:Besok Meriung Bersama Kang Syarif Bastaman Bedah Problem Kota Tasikmalaya yang Darurat Sampah dan Minim PADLatihan Intensif dan Persiapan Maksimal, Calon Paskibraka 2024 Siap Mengibarkan Bendera di Jantung Nusantara

Menurut Dewi Aryanti, kegiatan ini difokuskan pada penanganan cedera yang disebabkan oleh penggunaan berlebihan (overuse) dan kelebihan beban (overload) selama berolahraga, dengan menggunakan teknik RICE.

Dewi Aryanti menjelaskan bahwa banyak orang yang mengalami cedera selama berolahraga akibat penggunaan berlebihan pada bagian tubuh tertentu yang melebihi kapasitas normal.

Dia juga menambahkan bahwa teknik RICE adalah metode sederhana dan efektif untuk menangani cedera ringan yang sering terjadi saat berolahraga, termasuk saat melakukan senam aerobik. Selain itu, teknik ini juga bisa diterapkan pada cedera akibat benturan.

Selama kegiatan berlangsung, tim pengabdian masyarakat melakukan praktik langsung teknik RICE kepada peserta senam pagi di Alun-alun Kota Tasikmalaya.

Para peserta diajarkan cara yang benar dalam menggunakan es batu medis atau es batu serut yang dibungkus dengan kain perban.

Setelah area yang cedera dibalut, bagian tubuh tersebut diangkat setinggi jantung untuk membantu proses penyembuhan.

Menurut Dewi Aryanti, tujuan dari praktik ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para peserta tentang pertolongan pertama yang tepat saat mengalami cedera.

Baca Juga:Mengungkap Bahaya Tersembunyi! Ini Alasan Mengapa Merokok Sambil Berkendara Bisa Jadi Bencana257 Sarjana Terapan dan Diploma Polbangtan Bogor Siap Berkontribusi untuk Dunia Pertanian dan Peternakan

Dengan teknik RICE, cedera dapat dikurangi dan bahkan dapat diatasi dengan baik, terutama untuk cedera ringan akibat overuse dan overload.

Dia juga menjelaskan bahwa banyak orang yang salah dalam menangani cedera, seperti mengompres dengan panas yang justru dapat memperparah pembengkakan.

Penanganan yang tidak tepat, seperti langsung mengoleskan balsem atau mengurut tanpa keahlian yang memadai, dapat memperburuk kondisi cedera.

Dewi Aryanti menekankan bahwa jika ingin mengurut, sebaiknya dilakukan setelah menerapkan teknik RICE dan dengan bantuan fisioterapis profesional yang memahami anatomi dan fisiologi tubuh manusia.

0 Komentar