PKL Dadaha Bandingkan Nasib dengan Baliho yang Makin Marak

baliho para calon di kota tasik
Sejumlah alat peraga sosialisasi berupa spanduk dan baliho terpampang di sudut Dadaha, Rabu 7 Agustus 2024. (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menjelang pendaftaran para bakal calon kepala daerah (Bacakada) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), jalanan di Kota Tasikmalaya dihiasi gambar-gambar para kandidat.

Bahkan lebih banyak dibanding alat promosi produk maupun toko. Jumlahnya terus bertambah hingga tak ada satupun jalanan di Kota Tasik yang terbebas dari alat peraga sosialisasi (APS) para kandidat bacakada.

Fenomena ini mungkin dianggap lumrah oleh sebagian orang. Namun bagi sebagian masyarakat Kota Resik, masifnya pemasangan APS dengan tempat dan lokasi tidak teratur membuat mereka ‘gerah’.

Baca Juga:70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!Membaca Skenario Paslon Versus Kotak Kosong di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Banyak yang terganggu oleh pemasangan APS sembarangan itu. Terutama yang ditempatkan di atas trotoar atau dipaku pada pohon lindung. Hal itu membuat nilai estetika kota memudar.

Mengenai hal ini para Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Resik ikut angkat bicara. Mereka membandingkan penempatan APS yang bisa dilakukan secara bebas, dengan nasibnya sebagai PKL yang kemana-mana diawasi petugas dan harus rela ditertibkan. Padahal keduanya sama-sama dianggap mengganggu nilai estetika kota.

Seperti yang dikatakan Ujang, penjual makanan berbahan dasar daging ayam dan cabai di kawasan Dadaha.

Ia masih mengeluhkan keputusan Pemerintah Kota Tasikmalaya ‘memaksa’ mereka berpindah tempat jualan.

Dari semula di trotoar, kini harus pindah ke parkiran GGM dan GCC.

Sementara ia juga melihat pemandangan lain, yakni tempelan poster dan baliho yang dinilai merusak estetika Komplek Dadaha tetapi dibiarkan begitu saja. Tidak ada upaya penertiban.

“Ya memang kita melanggar aturan, tapi banyak juga yang bilang (Dadaha semrawut) karena teu enak dipandang lah ku banyaknya pedagang. Sekarang sepi. Lihat! Malahan pemandangannya poster calon wali kota penuh,” terangnya kepada Radar, Kamis 8 Agustus 2024.

Baca Juga:Kejutan! Isteri Vokalis Gigi Umumkan Siap Maju Pilkada Ciamis Dampingi Nanang PermanaMenanti Manuver Azies Rismaya Mahpud Jelang Masa Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya!

Ia merasa tak diperlakukan adil. Ujang pun mempertanyakan aturan yang membolehkan gambar-gambar kandidat wali kota itu dipsang berderet sepanjang pagar Taman Dadaha.

Meski diakui, dari gambar tersebut ia bisa mengingat calon kepala daerah yang mungkin saja menarik perhatiannya.

“Ya emang boleh ya, tapi emang karena orang besar, jadi susah marahinnya ya. Gak kayak kita (pedagang kecil, red),” keluhnya.

0 Komentar