KJSP: RT RW Harus Jadi ‘Pahlawan’ Demokrasi, Jangan Ikut Bermain Politik Uang!

Politik uang pada pesta demokrasi Pilkada
gambar ilustrasi: Perludem.org
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kajian Sosial Politik (KJSP) Tasikmalaya kembali menyoroti proses pendidikan politik terhadap masyarakat jelang dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.

Menurut akademisi itu, para ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) punya peran signifikan dalam mencerdaskan masyarakat tentang pesta demokrasi.

Menurut Ketua KJSP Tasikmalaya, Rico Ibrahim, jika RT RW tidak bisa memberikan peran efektif dalam pesta demokrasi, seperti memberikan arahan terkait apa saja yang perlu masyarakat tahu ketika menghadapi Pilkada, maka akan terjadi kerawanan di masyarakat.

Baca Juga:70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!Membaca Skenario Paslon Versus Kotak Kosong di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

“Salah satu tugas RT RW mencerdaskan masyarakat, ialah tidak melakukan money politic yang dapat merusak demokrasi. Nah money politic inilah yang masih sering dilakukan RT RW. Hati-hati karena ini dapat merusak warga selama 5 tahun kedepan,” ujarnya, Jumat 9 Agustus 2024.

Dilihat sebagai instrument pemerintah yang paling dekat dengan Masyarakat, Rico menyebut RT RW bia memberikan edukasi lewat obrolan ringan di lingkungan.

“Berisi tentang bagaimana masyarakat menentukan pilihan terhadap calon pemimpin. Peran memberikan edukasi ialah nomor satu yang harus dilakukan RT RW untuk memberikan pandangan yang lebih luas kepada masyarakat, tentang bagaimana pasangan calon, dan bagaimana dinamika politik yang membunuh demokrasi dengan janji palsu dan kenikmatan uang sesaat,” jelasnya.

Selain edukasi, ialah peran simpul organisasi yang mengatasnamakan RT RW yang ada di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya. Menjadi jembatan warga dalam mendapatkan informasi yang akurat dan tepat, serta tidak menimbulkan informasi yang bias dan bohong, ketika dinamika politik semakin kuat.

“Selain itu peran organisasi RT RW sebagai kunci penjaga demokrasi di seluruh lapisan Masyarakat. Jangan sampai sebagai kunci demokrasi malah bermain politik praktis, yang dapat merusak tatanan social. Karena Pilkada sering memecah-belah kelompok-kelompok social,” paparnya.

Sebab kata Rico, sulit menerka dan membatasi potensi politisi yang mencari segala macam cara untuk menang. Termasuk bermain politik uang dan membenturkan identitas politik.

“Bagaimana menciptakan suasana yang kondusif dan komunikatif antara RT RW dan perangkat seperti karang Taruna dan kelompok yang ada dilingkungan masyarakat. Untuk selalu menjaga diri dan tatanan sosial dari money politic dan politik ras yang sering sekali digunakan politisi jahat dalam mencari jalan kemenangan dengan cara apapun,” ucapnya.

0 Komentar