“Itu sudah massif dilaksanakan,” akunya.
Untuk antisipasi kejadian DBD saat ini, sejak Oktober-November tahun lalu pihaknya sudah melatih 1000 kader, khusus untuk gerakan satu rumah satu jentik. Tidak hanya itu, ia juga melakukan kerjasama dengan lintas sektor, seperti camat, lurah, hingga unsur TNI-POLRI.
“Termasuk fokus fogging. Hari ini pencegahan harus dari rumah. Tidak hanya rumah, kemarin kita melihat bahwa, ternyata yang terkena DBD itu kan ketika kita tim survei epidemologi ke rumah itu datang ternyata tidak ada jentik nyamuk. Artinya bisa jadi mereka tertular DBD itu bisa di kantornya, di sekolah, bisa di madrasah, atau tempat publik lainnya. Yang kebetulan karena DBD sekarang kan rentan di usia anak, remaja, dewasa. Pada orang-orang yang aktif dan mobilitas tinggi,” lengkapnya. (Ayu Sabrina)