Didampingi Mahasiswa Polban, Siswa SMK BPN Tasikmalaya Belajar Distilasi Minyak Atsiri

minyak atsiri
Mahasiswa Politeknik Bandung bersama siswa SMK BPN mempraktikan destilasi uap air untuk membuat minyak atsiri di sekolah mereka di Kecamatan Indihiang Jumat (9/8/2024). (Ayu Sabrina/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Meningkatnya harga minyak atsiri selama masa pandemi Covid-19 membuat budidaya Nilam bergairah.

Namun, jalan panjang cukup berliku dihadapi para petani penghasil minyak atsiri di sejumlah daerah.

Siswa SMK Bina Putera Nusantara, Kota Tasikmalaya, mencoba mengeksplorasi pembuatannya dari laboratorium di sekolah, pada Jumat (9/8/2024).

Baca Juga:70 Sekolah Dasar di Kota Tasikmalaya Akan Dapat Komputer Baru, Ada yang Dapat 1 Hingga 12 Unit!Membaca Skenario Paslon Versus Kotak Kosong di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024

Sepuluh siswa SMK BPN Tasikmalaya menganalisis bahan organik, menggunakan alat destilasi untuk menghasilkan minyak asiri.

Dalam praktiknya mereka dipandu oleh mahasiswa Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Bandung.

Diterangkan Dosen Politeknik Bandung, Iwan Ridwan MT, dengan keterbatasan waktu, praktikum dilakukan dalam satu hari.

Pada waktu pagi dilakukan instalasi dan peralatan. Siang hari dilakukan uji coba destilasi dan menganalisis. Monitoring dan evaluasi dilakukan akan di bulan berikutnya.

“Nama alatnya seperangkat peralatan untuk Destilasi. Untuk mengambil misalnya ada daun atsiri dan minyaknya, nah itu kita ambil. Nanti kita jual dengan harga yang lebih tinggi,” terangnya.

Umumnya minyak atsiri dioleskan untuk mengobati luka dan infeksi kulit, penangkal gigitan berbisa, mengobati batuk, demam, kudis, meredakan nyeri otot, dan gangguan pencernaan.

Stres, insomnia, asma, dan beberapa gangguan pernafasan juga dapat disembuhkan melalui pengaplikasian minyak atsiri aromaterapi.

Baca Juga:Kejutan! Isteri Vokalis Gigi Umumkan Siap Maju Pilkada Ciamis Dampingi Nanang PermanaMenanti Manuver Azies Rismaya Mahpud Jelang Masa Injury Time di Pilkada Kota Tasikmalaya!

“Nama alatnya seperangkat peralatan untuk destilasi. Untuk mengambil misalnya ada daun atsiri dan minyaknya, nah itu kita ambil. Nanti kita jual dengan harga yang lebih tinggi,” lanjut Iwan.

Uji coba ini juga bisa bermanfaat di sektor ekonomi. Ia menjelaskan proses destilasi uap air itu, proses pengambilan minyak atsiri dari tumbuhan sereh wangi. Kandungan minyak tersebut bisa digunakan untuk base parfume.

“Kita sudah tahun ketiga praktik bersama SMK BPN. Kalau pertama kita tentang pengelolaan penyediaan air biasa menjadi air minum. Kedua tentang peralatan praktikum yang hari ini juga destilasi misalnya minyak atsiri. Nanti mungkin bisa dipakai untuk mahasiswa maupun nanti mungkin sekolah bisa membantu masyarakat meningkatkan value dari bahan tertentu menjadi bahan yang lebih berharga,” ungkapnya.

Selama tiga tahun konsisten berkolaborasi dengan SMK BPN, Polban sudah menghibahkan alat pratikum.

0 Komentar