TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di tahun politik Pilkada 2024, PKB dihadapkan diserang isu tak sedap melalui pernyataan mantan Sekretaris DPP Lukman Edy. DPC Kota Tasikmalaya pun ikut terusik sebagai counter agar citra PKB bisa terjaga.
Sebagaimana ramai diberitakan, Lukman Edy menyebutkan di Era Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, partai nomor urut 1 ini sudah keluar dari jalur. Dari mulai keuangan yang tidak transparan dan peran Dewan Syuro yang dikebiri dalam urusan-urusan partai.
Pernyataan dari mantan Sekjen DPP PKB itu pun membuat para kader menjadi gerah dan mengambil upaya hukum. Para pengurus PKB di Kota Tasikmalaya pun ikut terusik dan ikut melaporkan Lukman Edy ke Polres Tasikmalaya Kota, Rabu (7/8/2024).
Baca Juga:Pemasangan Poster Politik Pilkada Kota Tasik Dinilai Sporadis, Merusak Estetika Tata Ruang dan LingkunganSoal Do'a Ivan Dicksan dan Dede Muharam, PKB Memegang Politik Santri di Pilkada Kota Tasikmalaya
Pelaporan tersebut dipimpin oleh Sekretariat DPC PKB Kota Tasikmalaya Heni Hendini. Mereka mendatangi SPKT serta Sat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota dan menyerahkan laporan atas persoalan tersebut.
Kepada wartawan, Heni Hendini menerangkan bahwa pernyataan dari Lukman Edy tidak sesuai dengan fakta. Pasalnya, sejauh ini PKB senantuasa in the track membawa misi santri dan pesantren. “Di Kota Tasikmalaya pada Raperda Pesantren, pansusnya juga ketua kami H Wahid,” ucapnya.
Soal peran dari Dewan Syuro, pihaknya juga selalu melibatkannya dalam berbagai urusan partai. Termasuk dalam urusan langkah politik di Pilkada 2024 ini. “Dalam segala kegiatan kita selalu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan kiai (termasuk dewan syuro), karena pada AD/ART PKB sendiri Dewan Syuro itu pengawas yang melihat kebijakan-kebijakan PKB,” tuturnya.
Untuk internal partai sendiri sejauh ini menurutnya tidak menjadi persoalan. Semua kader tetap solid seiring konsolidasi yang terus dilakukan begitu juga hubungan dengan PCNU yang tetap berjalan harmonis. “Bagi kami (internal PKB) ini tidak akan menjadi masalah,” ucapnya.
Kendati demikian, ketika isu ini dimunculkan di publik maka akan menumbulkan stigma negative terhadap partai. Terlebih saat ini pihaknya sedang menghadapi Pilkada 2024 yang tentunya perlu menjaga kepercayaan publik. “Khawatir aka nada kebencian terhadap PKB,” ucapnya.