105 Hektare Lahan Sawah di Kabupaten Pangandaran Terancam Gagal Panen

105 Hektare Lahan Sawah di Kabupaten Pangandaran
Suasana sawah di Kabupaten Pangandaran pada bulan Maret 2024. (Deni Nurdiansah/Radartasik.id)
0 Komentar

PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Musim kemarau panjang mengancam sebanyak 105 hektare lahan sawah di Kabupaten Pangandaran. 

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pangandaran, Yadi Gunawan, mengungkapkan bahwa lahan sawah seluas 105 hektare tersebut mengalami kekurangan pasokan air yang signifikan, sehingga berpotensi besar mengalami gagal panen.

”Jadi sangat berpotensi mengalami gagal panen,” katanya kepada Radartasik.id, Senin, 5 Agustus 2024. 

Baca Juga:Pecahkan Rekor, Deadpool & Wolverine Raup Untung 96 Juta Dolar di Akhir Pekan KeduaPilgub Jabar, Dedi Mulyadi Menanti Keputusan Resmi dari Koalisi Indonesia Maju Usai Dipinang Golkar

Selain itu, terdapat 5.538,91 hektare lahan sawah yang masuk kategori kurang pasokan air, 133 hektare yang masuk kategori sedang, dan 5.758,2 hektare yang tergolong cukup. 

Yadi menjelaskan bahwa lahan yang paling kekurangan pasokan air berada di Kecamatan Parigi, Mangunjaya, dan Padaherang. Sebagai langkah antisipasi menghadapi kemarau panjang, pihaknya telah mendistribusikan pompa air yang merupakan bantuan dari kementerian beberapa waktu lalu.

Pada musim kemarau tahun 2023, Kabupaten Pangandaran juga mengalami gagal panen seluas 40 hektare yang tersebar di Kecamatan Cimerak, Pangandaran, Cigugur, dan Langkaplancar. 

Menurut Yadi, saat itu petani melakukan panen di bulan Juli dan beberapa di antaranya langsung kembali melakukan masa tanam, yang akhirnya menyebabkan gagal panen.

Petani yang mengalami gagal panen akan diusulkan untuk menerima Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Setiap satu hektare sawah akan memperoleh bantuan asuransi sebesar Rp 6 juta. ”Itu pun kalau lolos verifikasi,” jelas Yadi Gunawan. (Deni Nurdiansah)

0 Komentar