TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Publik Kota Tasikmalaya sebentar lagi akan menjadi saksi kepemimpinan baru. Sebab, Kota Resik ini pada 27 November 2024 akan kembali memilih calon kepala daerah yang akan memimpin kota berpenduduk 750 ribuan ini.
Saat ini proses pertarungan merebut kursi “bale kota” pun terus bergulir. Partai politik sebagai trigger utama dalam hajat demokrasi ini tengah mengukur, menyimulasikan serta menghitung berbagai aspek.
Tujuannya tentu agar bisa memenangkan kandidat yang dianggap mampu merefresentasikan kemenangan baik bagi publik maupun parpol pendukung atau pengusung.
Baca Juga:Bagi-Bagi Sembako di Hari Jadi LPM ke-24 di Kota Tasikmalaya, Terima Kasih H M YusufSekecewa Itu, Angga Candra Batal Manggung Pada Konser Radja di Dadaha Tasikmalaya Karena EO Tak Siap Bayar
Maka publik dan parpol harus mengetahui hasil potret kondisi politik di Kota Tasikmalaya saat ini jelang pendaftaran pasangan calon pada 27 Agustus 2024.
Dari hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga penelitian di Kota Tasikmalaya mengungkapkan bahwa alasan warga Kota Tasikmalaya memilih kandidat di Pilkada dipengaruhi beberapa faktor.
Seperti alasan berpengalaman dibidang pemerintah sebanyak 15,9 persen, orangnya perhatian kepada rakyat 13,4 persen, anjuran tokoh 11,8 persen, belum tahu calon 10,5 persen, orang pintar atau berpendidikan 8,6 persen, orang jujur atau bebas KKN 8,6 persen, ikut pilihan orang lain 4,1 persen, sudah ada bukti nyata hasil kerjanya 3,0 persen dan ada hubungan keluarga 3,0 persen dan lainnya.
Sedangkan yang menjadi pertimbangan memilih warga Kota Tasikmalaya berdasarkan survei, karena kemampuan kandidat dalam menyelesaikan permasalahan mendapatkan nilai cukup besar yakni 58,9 persen, kepribadian kandidat 23,2 persen, kesamaan latar belakang dengan kandidat 5,5 persen, latar belakang keluarga kandidat 2,5 persen, dukungan atau pengusungan parpol 1,1 persen dan dukungan dari pejabat publik kepada kandidat sebesar 0,9 persen serta yang menyatakan tidak tahu atau tidak memberikan jawaban 8,0 persen.
Sementara kriteria yang paling penting dimiliki kandidat yaitu agama yang dianut sama 82,5 persen, punya pengalaman memimpin 80,7 persen, memperjuangkan visi misi yang menyampaikan aspirasi 78,6 persen, memiliki gelar pendidikan tinggi 65,2 persen, masih berusia muda ( kurang dari usia 40 tahun) 46,4 persen dan memiliki hubungan darah dengan tokoh terpandangan 29,3 persen.
Dalam survei itu pun, dimunculkan pertanyaan manakah yang lebih menjadi pertimbangan publik memilih seorang Wali Kota Tasikmalaya? Hasilnya sebanyak 58 persen menyatakan kandidat tersebut harus memiliki rekam jejak yang bersih dari korupsi, 36,1 persen menyatakan prestasi kandidat sebagai pemimpin dan 5,5 persen menjawab tidak tahu.